KKB Hadang dan Larang Warga Hitadipa Jual Hasil Bumi ke Sugapa
loading...
A
A
A
INTAN JAYA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah dengan menghadang warga kampung Hitadipa, Titigi, Bamanggo, Eknemba, Dugusiga, Mamba dan Sambili di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Warga yang mayoritas mama-mama Papua dihadang dan dilarang membawa hasil bumi menuju Pasar Sugapa, Selasa (11/4/2023).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan, aksi penghadangan ini dilakukan oleh KKB Papua yang dipimpin Daniel Aibon.
"Berdasarkan keluhan dan laporan dari warga kepada Aparat Keamanan. Setelah dicek di lapangan, memang benar gerombolan KST melarang mama-mama berjualan di pasar," kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Rabu (12/4/2023).
"Informasi dari mama-mama tersebut, KST menghalangi Mama-mama yang akan menjual hasil buminya agar tidak ada hasil bumi disekitar Pasar Sugapa," lanjut Kapendam.
Aksi penghadangan itu membuat mama mama Papua kecewa dan sangat marah, karena tidak bisa berjualan dan menghidupi keluarganya.
"Sangat merugikan masyarakat banyak, baik warga penjual yang tidak bisa mendapatkan penghasilan dari penjualannya dan warga pembeli yang tidak bisa memperoleh bahan makanan," ungkap Kapendam.
Hasil bumi yang selalu dijual oleh mama-mama Papua ke Pasar Sugapa di antaranya wortel, kol, ubi, sayur sawi, jeruk, nanas, kentang dan cabe.
Hasil bumi tersebut juga bersumber dari kampung-kampung yang berada di sekitar Sugapa yang memiliki akses mudah menuju Pasar. Akibatnya kini pasar Yokatapa relatif sepi karena berkurangnya jumlah pedagang.
Warga yang mayoritas mama-mama Papua dihadang dan dilarang membawa hasil bumi menuju Pasar Sugapa, Selasa (11/4/2023).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan, aksi penghadangan ini dilakukan oleh KKB Papua yang dipimpin Daniel Aibon.
"Berdasarkan keluhan dan laporan dari warga kepada Aparat Keamanan. Setelah dicek di lapangan, memang benar gerombolan KST melarang mama-mama berjualan di pasar," kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Rabu (12/4/2023).
"Informasi dari mama-mama tersebut, KST menghalangi Mama-mama yang akan menjual hasil buminya agar tidak ada hasil bumi disekitar Pasar Sugapa," lanjut Kapendam.
Aksi penghadangan itu membuat mama mama Papua kecewa dan sangat marah, karena tidak bisa berjualan dan menghidupi keluarganya.
Baca Juga
"Sangat merugikan masyarakat banyak, baik warga penjual yang tidak bisa mendapatkan penghasilan dari penjualannya dan warga pembeli yang tidak bisa memperoleh bahan makanan," ungkap Kapendam.
Hasil bumi yang selalu dijual oleh mama-mama Papua ke Pasar Sugapa di antaranya wortel, kol, ubi, sayur sawi, jeruk, nanas, kentang dan cabe.
Hasil bumi tersebut juga bersumber dari kampung-kampung yang berada di sekitar Sugapa yang memiliki akses mudah menuju Pasar. Akibatnya kini pasar Yokatapa relatif sepi karena berkurangnya jumlah pedagang.
(shf)