Kabar Duka, Dalang Top Tjejep Suprijadi Meninggal
loading...
A
A
A
KARAWANG - Dalang wayang golek terkenal asal Karawang, R.H Tjejep Suprijadi (92) meninggal dunia, Minggu (9/4/23). Almarhum menghembuskan nafas terakhir di rumahnya, Perumahan Karangpawitan, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, karena sakit. Puluhan seniman wayang golek terlihat hadir mengantarkan jenazah ketempat peristirahatan terakhir.
Jenazah almarhum dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga di Dusun Pasircabe, Kecamatan Majalaya. Almarhum menderita sakit sejak 3 tahun lalu dan menggunakan kursi roda.
"Memang sudah sakitnya, juga usianya sudah 92 tahun. Sudah lama tidak kelihatan karena sakitnya itu," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Nagasari, Supriatno (62) di rumah duka, Minggu (9/4/2023).
Menurut Supriantno, almarhum R.H. Tjetjep Suprijadi merupakan dalang masyur di era tahun 70 an. Dia banyak menciptakan kisah-kisah baru wayang golek di luar kisah-kisah yang telah ada.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Pemungut Uang Receh di Indramayu Meningkat
Salah satu kisah yang popular ciptaannya adalah Nurkala Kalidasa. Kisah ini selalu dibawakan saat dia mendalang di berbagai tempat. Bahkan, di masa lalu kisah Nurkala Kalidasa telah diabadikan dalam rekaman berbentuk kaset pita. Kini, kisah itu bisa ditonton melalui kanal YouTube.
Supriatno menambahkan, selain dikenal dalang wayang golek, almarhum sempat menjadi anggota DPRD Karawang di masa Orde Baru. Almarhum juga pernah menjadi da'i ketika wayang golek mulai redup.
Almarhum Tjetjep Suprijadi lahir 1931 dengan nama asli Tjetje. Lantas dia menambahkan nama belakangya, Suprijadi karena didasari kekagumannya terhadap pahlawan PETA, Suprijadi. Tjetjep mengenyam pendidikan di SGB Purwakarta dan lantas menjadi guru. Saat menjadi guru, Tjetjep mulai tertarik terhadap dunia pewayangan, hingga menjadi dalang terkenal.
Jenazah almarhum dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga di Dusun Pasircabe, Kecamatan Majalaya. Almarhum menderita sakit sejak 3 tahun lalu dan menggunakan kursi roda.
"Memang sudah sakitnya, juga usianya sudah 92 tahun. Sudah lama tidak kelihatan karena sakitnya itu," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Nagasari, Supriatno (62) di rumah duka, Minggu (9/4/2023).
Menurut Supriantno, almarhum R.H. Tjetjep Suprijadi merupakan dalang masyur di era tahun 70 an. Dia banyak menciptakan kisah-kisah baru wayang golek di luar kisah-kisah yang telah ada.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Pemungut Uang Receh di Indramayu Meningkat
Salah satu kisah yang popular ciptaannya adalah Nurkala Kalidasa. Kisah ini selalu dibawakan saat dia mendalang di berbagai tempat. Bahkan, di masa lalu kisah Nurkala Kalidasa telah diabadikan dalam rekaman berbentuk kaset pita. Kini, kisah itu bisa ditonton melalui kanal YouTube.
Supriatno menambahkan, selain dikenal dalang wayang golek, almarhum sempat menjadi anggota DPRD Karawang di masa Orde Baru. Almarhum juga pernah menjadi da'i ketika wayang golek mulai redup.
Almarhum Tjetjep Suprijadi lahir 1931 dengan nama asli Tjetje. Lantas dia menambahkan nama belakangya, Suprijadi karena didasari kekagumannya terhadap pahlawan PETA, Suprijadi. Tjetjep mengenyam pendidikan di SGB Purwakarta dan lantas menjadi guru. Saat menjadi guru, Tjetjep mulai tertarik terhadap dunia pewayangan, hingga menjadi dalang terkenal.
(msd)