Misteri Asal-usul Ponorogo dan Munculnya Orang-orang Berwatak Keras
loading...
A
A
A
“Jogorogo dapat dipahami sebagai perbatasan rawa, sedangkan Ponorogo merupakan perubahan linguistik selanjutnya”.
Yang tidak kalah misterius lagi adalah fisik dan karakter atau watak orang-orang Ponorogo yang berbeda dengan orang-orang kabupaten lain di sekitarnya.
Orang Ponorogo memiliki pribadi yang lebih mandiri, lebih sadar diri, lebih berani tapi juga gegabah, lebih bergairah, namun juga lebih kasar dibanding orang Jawa lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Perangai orang Ponorogo ada kemiripan dengan orang Madura. “Mereka merupakan orang yang segera siap untuk menarik pisau dan mendinginkan rasa dendam mereka dengan bacok”.
Adanya karakter yang keras atau brangasan itu diduga memiliki hubungan erat dengan tingginya angka kejahatan di Ponorogo pada masa lalu.
Hal itu terlacak dari banyaknya pagar batu di sekitar rumah dan sawah penduduk yang berfungsi untuk pengamanan dari perampokan dan pencurian.
Sebuah versi berkisah bahwa karakter orang-orang Ponorogo yang berbeda itu berhubungan dengan peristiwa penaklukan Bathara Katong terhadap Kiai Demang Kutu atau Ki Ageng Kutu yang terkenal sakti.
Ki Ageng Kutu yang bertempat tinggal di Desa Kutu (Kini Desa Singosaren, Jetis), seorang tokoh sakti yang bertahan dengan keyakinan lama. Ia mengajarkan ilmu magis kepada murid-muridnya yang terbagi atas dua kelompok.
Yang tidak kalah misterius lagi adalah fisik dan karakter atau watak orang-orang Ponorogo yang berbeda dengan orang-orang kabupaten lain di sekitarnya.
Baca Juga
Orang Ponorogo memiliki pribadi yang lebih mandiri, lebih sadar diri, lebih berani tapi juga gegabah, lebih bergairah, namun juga lebih kasar dibanding orang Jawa lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Perangai orang Ponorogo ada kemiripan dengan orang Madura. “Mereka merupakan orang yang segera siap untuk menarik pisau dan mendinginkan rasa dendam mereka dengan bacok”.
Adanya karakter yang keras atau brangasan itu diduga memiliki hubungan erat dengan tingginya angka kejahatan di Ponorogo pada masa lalu.
Hal itu terlacak dari banyaknya pagar batu di sekitar rumah dan sawah penduduk yang berfungsi untuk pengamanan dari perampokan dan pencurian.
Sebuah versi berkisah bahwa karakter orang-orang Ponorogo yang berbeda itu berhubungan dengan peristiwa penaklukan Bathara Katong terhadap Kiai Demang Kutu atau Ki Ageng Kutu yang terkenal sakti.
Ki Ageng Kutu yang bertempat tinggal di Desa Kutu (Kini Desa Singosaren, Jetis), seorang tokoh sakti yang bertahan dengan keyakinan lama. Ia mengajarkan ilmu magis kepada murid-muridnya yang terbagi atas dua kelompok.