Polines Ciptakan Robot Ater-Ater Pengganti Suster Layani Pasien COVID-19

Minggu, 19 Juli 2020 - 20:44 WIB
loading...
Polines Ciptakan Robot Ater-Ater Pengganti Suster Layani Pasien COVID-19
Gubernur Ganjar Pranowo menerima tim robotic dari Politeknik Negeri Semarang (Polines) di Rumah Dinas Puri Gedeh, Minggu (19/7/2020). Foto/Humas Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Tim robotik Politeknik Negeri Semarang (Polines) berhasil menciptakan robot pengganti tenaga medis untuk melayani pasien covid-19.

Bernama Robot Asisten Medis Autonomus (RAMA), robot itu berbentuk seperti rak yang biasa digunakan suster mengantar makanan dan obat-obatan pasien di rumah sakit. (BACA JUGA: Pedagang Kaget, Pintu Alun Alun Utara Keraton Solo Mendadak Digembok )

Bedanya, robot rak makanan itu bisa berjalan sendiri sehingga aman saat mengantar kebutuhan pasien penyakit menular, seperti COVID-19. (BACA JUGA: Hari ini Kasus COVID-19 di DIY Tambah 16, Total 432 Orang Terpapar )

Robot tersebut untuk pertama kali diperkenalkan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Minggu (19/7/2020). Selain demonstrasi, tim robotik Polines juga meminta masukan dari orang nomor satu di Jawa Tengah itu. (BACA JUGA: Tali untuk Turun Putus, Seorang Pendaki Jatuh ke Kawah Gunung Lawu )

Saat pertama melihat robot tersebut, Ganjar tidak menduga bahwa rak makanan itu adalah robot yang dimaksud. Ekspektasinya, robot yang diciptakan seperti robot yang lengkap dengan kaki, tangan dan kepala. "Ini robotnya to, saya kira robot seperti yang biasanya itu. Ada kaki dan kepalanya," ungkap Ganjar.

Gubernur pun meminta tiga mahasiswa pencipta robot tersebut, yakni Abbas Kiarostami Permana, Ainur Rofik, dan Wahyu Hidayat untuk mendemonstrasikan. Setelah dihidupkan dan dikendalikan menggunakan remot, robot RAMA itu bisa berjalan sendiri ke sejumlah tempat dengan sukses.

Selain bisa mengantar makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pasien, robot RAMA juga dilengkapi dengan tab yang bisa digunakan untuk komunikasi. Jadi, pasien dapat video call dengan perawat atau dokter melalui layar tab yang menempel di robot itu.

"Kalau melihat bentuk dan fungsinya, ini sebenarnya nama yang paling pas adalah robot ater-ater (tukang antar)," kata Ganjar.

Pihaknya mengapresiasi inovasi robot yang diciptakan Polines itu. Dengan robot tersebut, maka pasien covid-19 dapat dilayani dengan baik tanpa ada sentuhan langsung dengan tenaga medis lainnya.

"Ini bagus. Kelebihannya menggantikan perawat sehingga tidak bersentuhan langsung (dengan pasien penyakit menular), sehingga melindungi tenaga medis kita. Ini juga bisa mengurangi penggunaan APD," ujar Gubernur.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3010 seconds (0.1#10.140)