Karomah Buyut Wapres Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani

Rabu, 29 Maret 2023 - 06:27 WIB
loading...
Karomah Buyut Wapres Maruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani
Syekh Nawawi diketahui merupakan salah satu keturunan Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati dari Cirebon. (Ist)
A A A
Mungkin masih banyak yang belum mengetahui jika ada seorang ulama besar asal tanah air yang menjadi Imam Masjidil Haram.

Ulama tersebut adalah Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani. Dia bergelar al-Bantani karena berasal dari Banten, Indonesia.

Abu Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi demikian nama sang ulama besar yang dilahirkan di Tanara, Serang, 1230 H/1813 M. Syekh Nawawi diketahui merupakan salah satu keturunan Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati dari Cirebon.

Dia merupakan buyut dari KH Ma'ruf Amin, Ketua Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Semenjak kecil dia memang terkenal cerdas. Otaknya dengan mudah menyerap pelajaran yang telah diberikan ayahnya sejak umur 5 tahun. Pada usia 8 tahun sang ayah mengirimkannya keberbagai pesantren di Jawa.

Dia mula-mula mendapat bimbingan langsung dari ayahnya, kemudian berguru kapada Kiai Sahal, Banten; setelah itu mengaji kepada Kiai Yusuf, Purwakarta. Di usia dia yang belum lagi mencapai 15 tahun, Nawawi telah mengajar banyak orang.

Kemudian pada usia 15 tahun dia menunaikan haji dan berguru kepada sejumlah ulama terkenal di Mekkah. Di antaranya Syekh Sayyid Ahmad Nahrawi, Syekh Junaid Al-Betawi, Syekh Ahmad Dimyati, Syekh Muhammad Khatib dan Syekh Ahmad Zaini Dahlan.

Setelah tiga tahun belajar di Mekkah Syekh Nawawi sempat kembali ke tanah air untuk mengajarkan ilmu agama yang telah dia kuasai. Karomahnya mulai terlihat yaitu saat dia mengunjungi salah satu masjid di Jakarta yakni Masjid Pekojan.

Masjid yang dibangun oleh salah seorang keturunan cucu Rasulullah SAW Sayyid Utsman bin Agil bin Yahya al-Alawi, ulama dan Mufti Betawi ini ternyata memiliki kiblat yang salah. Padahal yang menentukan kiblat masjid itu adalah Sayyid Utsman sendiri.

Tak ayal , saat seorang anak remaja (Muhammad Nawawi) yang tak dikenalnya menyalahkan penentuan kiblat, kagetlah Sayyid Utsman. Diskusipun terjadi dengan seru antara mereka berdua. Sayyid Utsman tetap berpendirian kiblat Masjid Pekojan sudah benar.

Sementara Nawawi yang saat itu masih remaja berpendapat arah kiblat mesti dibetulkan. Saat kesepakatan tak bisa diraih karena masing-masing mempertahankan pendapatnya dengan keras, Nawawi remaja menarik lengan baju lengan Sayyid Utsman.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2212 seconds (0.1#10.140)