Sungai Batanghari Meluap, Situs Percandian Muarojambi Terendam Banjir
loading...
A
A
A
MUAROJAMBI - Kawasan Situs Percandian Muarojambi di Kabupaten Muarojambi, Jambi terendam banjir . Banjir terjadi akibat luapan Sungai Batanghari.
Dampaknya, warga sekitar harus menggunakan perahu untuk beraktivitas. Sedangkan, wisatawan yang ingin berkunjung turun drastis hingga lebih 50 persen.
Beruntung, perkampungan warga yang berada di tepi Sungai Batanghari berupa rumah panggung. Sedangkan ketinggian air mencapai sekitar 50 centimeter.
Warga sekitar, Mursalin mengatakan, warga di RT 7, Desa Muarojambi yang terdampak parah akibat banjir.
"Akibat meluapnya Sungai Batanghari masuk kesalah satu jalan menuju candi sehingga sejumlah kanal kuno di area percandian terendam banjir," ungkapnya, Jumat (24/3/2023).
Bahkan, untuk beraktivitas sehari-hari mereka menggunakan perahu. Tidak hanya itu, dampak wisatawan yang berkunjung ikut menurun drastis. "Untuk wisatawan atau pengunjung mengalami penurunan lebih dari 50 persen," tandas Mursalin yang juga petugas jaga percandian terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Dirinya menambahkan, biasanya wisatawan per hari bisa mencapai 1.500 orang. Namun, sejak adanya banjir ini yang datang sekitar 500 orang.
"Yang berkunjung rata-rata mereka tidak tahu karena orang jauh. Mereka yang tahu dak datang lagi," ungkap Mursalin.
Baca: Gempa Magnitudo 3,9 Guncang Kota Sabang Aceh.
Dia berharap, banjir yang menggenangi kanal-kanal percandian di komplek percandian peninggalan kerajaan Sriwijaya tersebut cepat surut.
"Sebentar lagi lebaran sehingga wisatawan yang ingin berlibur tidak terganggu," harap Mursalin.
Dampaknya, warga sekitar harus menggunakan perahu untuk beraktivitas. Sedangkan, wisatawan yang ingin berkunjung turun drastis hingga lebih 50 persen.
Beruntung, perkampungan warga yang berada di tepi Sungai Batanghari berupa rumah panggung. Sedangkan ketinggian air mencapai sekitar 50 centimeter.
Warga sekitar, Mursalin mengatakan, warga di RT 7, Desa Muarojambi yang terdampak parah akibat banjir.
"Akibat meluapnya Sungai Batanghari masuk kesalah satu jalan menuju candi sehingga sejumlah kanal kuno di area percandian terendam banjir," ungkapnya, Jumat (24/3/2023).
Bahkan, untuk beraktivitas sehari-hari mereka menggunakan perahu. Tidak hanya itu, dampak wisatawan yang berkunjung ikut menurun drastis. "Untuk wisatawan atau pengunjung mengalami penurunan lebih dari 50 persen," tandas Mursalin yang juga petugas jaga percandian terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Dirinya menambahkan, biasanya wisatawan per hari bisa mencapai 1.500 orang. Namun, sejak adanya banjir ini yang datang sekitar 500 orang.
"Yang berkunjung rata-rata mereka tidak tahu karena orang jauh. Mereka yang tahu dak datang lagi," ungkap Mursalin.
Baca: Gempa Magnitudo 3,9 Guncang Kota Sabang Aceh.
Dia berharap, banjir yang menggenangi kanal-kanal percandian di komplek percandian peninggalan kerajaan Sriwijaya tersebut cepat surut.
"Sebentar lagi lebaran sehingga wisatawan yang ingin berlibur tidak terganggu," harap Mursalin.
(nag)