Asal Usul Nama dan Sejarah Kabupaten Batang, Daerah yang Dulu Dikenal Kota Pelabuhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabupaten Batang merupakan salah satu wilayah yang berada di Provinsi Jawa Tengah . Sama seperti daerah pada umumnya, Batang juga memiliki asal usul nama dan sejarahnya tersendiri.
Dilansir dari laman Warisan Budaya Kemendikbud, nama Batang telah dikenal sejak orang-orang Tionghoa banyak berguru agama Budhha ke Sriwijaya. Batang ini dikenal dengan nama Batan sebagai kota pelabuhan sezaman dengan Pemaleng (Pemalang) dan Tema (Demak).
Dikisahkan ketika Mataram tengah mempersiapkan daerah pertanian untuk mencukupi persediaan pangan untuk para tentara yang menyerang Batavia. Terdapat hutan yang dihuni oleh para jin dan raja siluman, membuat tidak seorangpun mampu untuk membabat hutan tersebut.
Berkat kesaktian Bahurekso, raja siluman itu dapat dikalahkan dan berakhirlah gangguan-gangguan tersebut walaupun dengan syarat bahwa para siluman itu harus mendapatkan bagian dari hasil panen tersebut.
Setelah hutan tersebut berhasil ditebang, rupanya masih muncul gangguan gangguan lain. Namun kali ini bukan dari kalangan para siluman, melainkan dari batang kayu yang menghalangi aliran air dan membuat daerah tersebut kekurangan air.
Hal ini lantas membuat Bahurekso kembali turun tangan dan mengangkat batang besar yang tidak dapat diangkat oleh orang biasa ini. Dari sinilah asal nama Batang muncul.
Sedang periode ke dua, dimulai awal kebangkitan Orde Baru (8 April 1966) sampai sekarang, bahkan Batang dapat ditelusuri sejak pra-sejarah. Sejak dihapuskan status Kabupaten (1 Januari 1936) sampai tanggal 8 April 1966, Batang bergabung dengan Kabupaten Pekalongan.
Sempat juga terjadi perjuangan pengembalian wilayah Kabupaten Batang yang dimulai pada tahun 1946. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh ide Pak Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan alm. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Kongres Kepolisian 922).
Kemudian di tahun 1953, panitia pengembalian wilayah Kabupaten Batang menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno.
Hingga pada akhirnya Pemerintah Kabupaten Daerah Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.
Dilansir dari laman Warisan Budaya Kemendikbud, nama Batang telah dikenal sejak orang-orang Tionghoa banyak berguru agama Budhha ke Sriwijaya. Batang ini dikenal dengan nama Batan sebagai kota pelabuhan sezaman dengan Pemaleng (Pemalang) dan Tema (Demak).
Asal Usul Nama Kabupaten Batang
Menurut legenda populer, Batang berasal dari kata Ngembat dan Watang yang berarti mengangkat batang kayu. Hal ini diambil dari peristiwa kepahlawanan Ki Ageng Bahurekso, yang dianggap dari cikal bakal Batang.Dikisahkan ketika Mataram tengah mempersiapkan daerah pertanian untuk mencukupi persediaan pangan untuk para tentara yang menyerang Batavia. Terdapat hutan yang dihuni oleh para jin dan raja siluman, membuat tidak seorangpun mampu untuk membabat hutan tersebut.
Berkat kesaktian Bahurekso, raja siluman itu dapat dikalahkan dan berakhirlah gangguan-gangguan tersebut walaupun dengan syarat bahwa para siluman itu harus mendapatkan bagian dari hasil panen tersebut.
Setelah hutan tersebut berhasil ditebang, rupanya masih muncul gangguan gangguan lain. Namun kali ini bukan dari kalangan para siluman, melainkan dari batang kayu yang menghalangi aliran air dan membuat daerah tersebut kekurangan air.
Hal ini lantas membuat Bahurekso kembali turun tangan dan mengangkat batang besar yang tidak dapat diangkat oleh orang biasa ini. Dari sinilah asal nama Batang muncul.
Sejarah Kabupaten Batang
Dikutip dari laman resmi Kabupaten Batang, Batang telah memiliki dua kali periode pemerintahan Kabupaten. Periode pertama diawali zaman kebangkitan kerajaan Mataram Islam (II) sampai penjajahan asing, kira-kira dari awal abad 17 sampai dengan 31 Desember 1935.Sedang periode ke dua, dimulai awal kebangkitan Orde Baru (8 April 1966) sampai sekarang, bahkan Batang dapat ditelusuri sejak pra-sejarah. Sejak dihapuskan status Kabupaten (1 Januari 1936) sampai tanggal 8 April 1966, Batang bergabung dengan Kabupaten Pekalongan.
Sempat juga terjadi perjuangan pengembalian wilayah Kabupaten Batang yang dimulai pada tahun 1946. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh ide Pak Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan alm. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Kongres Kepolisian 922).
Kemudian di tahun 1953, panitia pengembalian wilayah Kabupaten Batang menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno.
Hingga pada akhirnya Pemerintah Kabupaten Daerah Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.
(bim)