Asal Usul dan Sejarah Lamongan, Wilayah yang Disahkan Kanjeng Sunan Giri

Rabu, 15 Maret 2023 - 07:39 WIB
loading...
Asal Usul dan Sejarah Lamongan, Wilayah yang Disahkan Kanjeng Sunan Giri
Penampakan tugu selamat datang di Lamongan, Konon Lamongan merupakan daerah yang disahkan oleh Kanjeng Sunan Giri.Foto/ist
A A A
Lamongan merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Daerah ini merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yakni Gerbangkertosusila.

Kabupaten ini berbatasan dengan beberapa wilayah seperti Kabupaten Gresik di Timur, Laut Jawa di Utara, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di Selatan serta Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro di sebelah Barat.

Kabupaten ini memiliki wilayah yang luas terbagi menjadi 27 kecamatan, 12 kelurahan dan 462 desa.

Ditinjau dari aspek historis terdapat rangkaian sejarah yang menarik untuk diketahui. Beberapa di antaranya asal usul nama dan sejarah berdirinya Kabupaten Lamongan.

Baca juga: Asal Usul Nama dan Sejarah Probolinggo, Wilayah yang dijadikan Perang Paregreg

Asal Usul Nama Lamongan
Mengutip dari laman resminya, nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh pada masa silam. Dahulu ada seorang pemuda bernama Hadi yang mendapatkan pangkat Rangga menjadi Ranggahadi.

Namun beberapa waktu kemudian, namanya berubah menjadi Mbah Lamong, yakni sebutan yang diberikan oleh rakyatnya kala itu. Hal itu diberikan karena beliau pandai ngemong rakyatnya, pandai membina daerahnya, dan mahir dalam menyebarkan agama Islam.

Dari kata Mbah Lamong inilah yang kemudian masyarakat menyebut wilayah yang berada di Jawa Timur ini menjadi Lamongan. Adapun yang menobatkan Tumenggung Surajaya menjadi Adipati pertamanya adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen.

Penyematan tersebut diselenggarakan pada hari besar Islam yaitu Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah. Sedangkan untuk tempat pelaksanaannya yakni berada di Puri Kasunanan Giri di Gresik.

Sejarah Kabupaten Lamongan
Sejarah Kabupaten Lamongan dapat diketahui melalui buku wasiat dengan huruf jawa kuno yang disimpan oleh juru kunci Makam Giri di Gresik. Dalam buku tersebut tertulis bahwa acara penyematan Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan dilakukan dalam pasamuan agung di Tahun 976 H.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)