BNN Jabar Ajak Viking Persib Club Perangi Narkoba
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Viking Persib Club (VPC), organisasi bobotoh atau pendukung Persib Bandung, dalam menyosialisasikan bahaya sekaligus mencegah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba).
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan naskah memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang dilakukan Kepala BNN Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif dan Ketua Viking Persib Club Heru Joko di Kantor BNN Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (17/7/2020). (BACA JUGA: BNN Jabar Tangkap 2 Orang, Amankan 4 Kg Sabu di Leuwipanjang Bandung )
Hadir pula dalam kesempatan itu, Sekretaris Tim Persib Bandung Irfan Suryadireja, Perdana Menteri Viking Yudi Baduy, pemain Persib Bandung Beckam Putra, dan sejumlah bobotoh anggota dan pengurus VPC. (BACA JUGA: Begini Kronologi Penangkapan 2 Bandar Sabu di Leuwipanjang )
Seusai penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dialog secara daring dengan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) yang diwaliki Komisaris PT PBB Koswara S Taryono, dan jajaran BNN kota/kabupaten serta bobotoh Persib se-Jawa Barat.
Penandatanganan naskah kerja sama antara BNN Jabar dengan Viking Persib Club. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Kepala BNN Jabar Brigjen Sufyan Syarif mengatakan, latar belakang BNN Jabar bekerja sama dengan VPC dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, karena organisasi bobotoh itu ada di seluruh daerah di Jawa Barat.
"Di Lembang ada, Soreang ada. Viking ada di mana-mana. Viking adalah milenial Jawa Barat, milenial Bandung," kata Sufyan seusai acara, Jumat (17/7/2020).
Brigjen Pol Sufyan mengemukakan, BNN Jabar dan jajaran BNN kota dan kabupaten, bekerja pada bidang yang berkaitan dengan generasi milenial usia sekolah dan pekerja muda.
Jumlah generasi milenial di Jabar diperkirakan mencapai 25-30 juta dari total penduduk Jawa Barat yang kurang lebih mencapai 50 juta jiwa. Separuh lebih generasi milenial itu usia produktif.
Sehingga, ujar Sufyan, generasi milenial harus dijaga dalam menyongsong masa depan tanpa narkoba. Karena jika sudah menggunakan narkoba, masa depannya tak jelas.
"Yang sudah nyerempet-nyerempet (mencoba menggunakan narkoba) kami sembuhkan, perbaiki, sehingga dia bisa kembali. Kalau bobotoh, Viking hebat, Persib hebat. Kalau bobotoh hebat, milenial hebat," ujar Brigjen Sufyan.
Kepala BNN Jabar membenarkan komunitas bobotoh rentan disusupi oleh sindikat pengedar narkoba. "Iya. Kan (anggota Viking) macem-macem, dari mana-mana, kumpul jadiViking. Komunitas motor, olahraga, kumpul ke Viking. Kalau sudah kumpul gitu kan ada yang ga jelas mempengaruhi hal-hal negatif. Makanya, kita harus jaga, Viking harus jaga, nama baik harus dijaga untuk Persib, untuk Jabar," tutur Kepala BNN.
Meski telah terjalin kerja sama dengan VPC sebagai wadah para bobotoh, ungkap Brigjen Pol Sufyan, BNN Jabar dan jajaran tak akan segan-segan menindak tegas jika ada oknum bobotoh yang terbukti mengedarkan narkoba.
"Kalau menggunakan (narkoba), kami sembuhkan. Kalau pengedar, kami proses (secara hukum). Kalau lari, ya ditembak. Tetap (proses hukum). Tapi kalau menggunakan saya akan sembuhkan rawat sebaik-baiknya. Datang ke kami, yakin kami bantu. Pengguna nggak kami tahan, tapi direhabilitasi," ungkap Brigjen Pol Sufyan.
Dia mengatakan, selama ini, belum pernah ditemukan kasus peredaran narkoba di kalangan bobotoh. "Belum. Kalau make(memakai narkoba) ada, kadang. Kalau pengedar nggak ada. Belum ditemukan, insya Allah enggak," kata dia.
Ketua Viking Persib Club Heru Joko mengatakan, pihaknya sangat senang bekerja sama dengan BNN Jabar. Kerja sama dalam mencegah dan memerangi narkoba ini sangat penting.
"Narkoba sangat bahaya, merusak generasi muda. (Narkoba juga bisa merusak) keharmonisan di Viking. Jadi kami menunggu perintah dari BNN apa yang harus dikerjakan. Di kelompok kami (VPC) ada berbagai macam karakter, tidak semuanya baik. Kami ingin berusaha baik semuanya," kata pria yang akrab disapa Herjok ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Viking Yudi Baduy mengatakan, pihaknya akan maksimalkan imbauan ajakan-ajakan dan propaganda positif menghindari narkoba. "Salah satu contoh pembuatan spanduk," pungkas Yudi.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan naskah memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang dilakukan Kepala BNN Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif dan Ketua Viking Persib Club Heru Joko di Kantor BNN Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (17/7/2020). (BACA JUGA: BNN Jabar Tangkap 2 Orang, Amankan 4 Kg Sabu di Leuwipanjang Bandung )
Hadir pula dalam kesempatan itu, Sekretaris Tim Persib Bandung Irfan Suryadireja, Perdana Menteri Viking Yudi Baduy, pemain Persib Bandung Beckam Putra, dan sejumlah bobotoh anggota dan pengurus VPC. (BACA JUGA: Begini Kronologi Penangkapan 2 Bandar Sabu di Leuwipanjang )
Seusai penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dialog secara daring dengan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) yang diwaliki Komisaris PT PBB Koswara S Taryono, dan jajaran BNN kota/kabupaten serta bobotoh Persib se-Jawa Barat.
Penandatanganan naskah kerja sama antara BNN Jabar dengan Viking Persib Club. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Kepala BNN Jabar Brigjen Sufyan Syarif mengatakan, latar belakang BNN Jabar bekerja sama dengan VPC dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, karena organisasi bobotoh itu ada di seluruh daerah di Jawa Barat.
"Di Lembang ada, Soreang ada. Viking ada di mana-mana. Viking adalah milenial Jawa Barat, milenial Bandung," kata Sufyan seusai acara, Jumat (17/7/2020).
Brigjen Pol Sufyan mengemukakan, BNN Jabar dan jajaran BNN kota dan kabupaten, bekerja pada bidang yang berkaitan dengan generasi milenial usia sekolah dan pekerja muda.
Jumlah generasi milenial di Jabar diperkirakan mencapai 25-30 juta dari total penduduk Jawa Barat yang kurang lebih mencapai 50 juta jiwa. Separuh lebih generasi milenial itu usia produktif.
Sehingga, ujar Sufyan, generasi milenial harus dijaga dalam menyongsong masa depan tanpa narkoba. Karena jika sudah menggunakan narkoba, masa depannya tak jelas.
"Yang sudah nyerempet-nyerempet (mencoba menggunakan narkoba) kami sembuhkan, perbaiki, sehingga dia bisa kembali. Kalau bobotoh, Viking hebat, Persib hebat. Kalau bobotoh hebat, milenial hebat," ujar Brigjen Sufyan.
Kepala BNN Jabar membenarkan komunitas bobotoh rentan disusupi oleh sindikat pengedar narkoba. "Iya. Kan (anggota Viking) macem-macem, dari mana-mana, kumpul jadiViking. Komunitas motor, olahraga, kumpul ke Viking. Kalau sudah kumpul gitu kan ada yang ga jelas mempengaruhi hal-hal negatif. Makanya, kita harus jaga, Viking harus jaga, nama baik harus dijaga untuk Persib, untuk Jabar," tutur Kepala BNN.
Meski telah terjalin kerja sama dengan VPC sebagai wadah para bobotoh, ungkap Brigjen Pol Sufyan, BNN Jabar dan jajaran tak akan segan-segan menindak tegas jika ada oknum bobotoh yang terbukti mengedarkan narkoba.
"Kalau menggunakan (narkoba), kami sembuhkan. Kalau pengedar, kami proses (secara hukum). Kalau lari, ya ditembak. Tetap (proses hukum). Tapi kalau menggunakan saya akan sembuhkan rawat sebaik-baiknya. Datang ke kami, yakin kami bantu. Pengguna nggak kami tahan, tapi direhabilitasi," ungkap Brigjen Pol Sufyan.
Dia mengatakan, selama ini, belum pernah ditemukan kasus peredaran narkoba di kalangan bobotoh. "Belum. Kalau make(memakai narkoba) ada, kadang. Kalau pengedar nggak ada. Belum ditemukan, insya Allah enggak," kata dia.
Ketua Viking Persib Club Heru Joko mengatakan, pihaknya sangat senang bekerja sama dengan BNN Jabar. Kerja sama dalam mencegah dan memerangi narkoba ini sangat penting.
"Narkoba sangat bahaya, merusak generasi muda. (Narkoba juga bisa merusak) keharmonisan di Viking. Jadi kami menunggu perintah dari BNN apa yang harus dikerjakan. Di kelompok kami (VPC) ada berbagai macam karakter, tidak semuanya baik. Kami ingin berusaha baik semuanya," kata pria yang akrab disapa Herjok ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Viking Yudi Baduy mengatakan, pihaknya akan maksimalkan imbauan ajakan-ajakan dan propaganda positif menghindari narkoba. "Salah satu contoh pembuatan spanduk," pungkas Yudi.
(awd)