Pemprov Sumsel Dukung Diplomasi Ekonomi Indonesia

Jum'at, 17 Juli 2020 - 15:26 WIB
loading...
Pemprov Sumsel Dukung Diplomasi Ekonomi Indonesia
Gubernur Sumsel Herman Deru diwakili Asisten II Bidang Asisten Perekonomian dan Pembangunan Yohanes H Toruan mengikuti seminar Diplomasi Ekonomi Indonesia dan Pandemi Global COVID-19
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumsel Herman Deru diwakili Asisten II Bidang Asisten Perekonomian dan Pembangunan Yohanes H Toruan mengikuti seminar 'Diplomasi Ekonomi Indonesia dan Pandemi Global COVID-19' yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI secara virtual di Sumsel Command Center, Kamis (16/7/2020).

Dalam kesempatan itu, Wamen Luar Negeri Mahendra Siregar memberikan pemaparan tentang Diplomasi ekonomi Indonesia dan pandemi COVID-19 dalam rangka menghidupkan kembali perekonomian di Indonesia.

"Yang menjadi tiang penting bagi pemulihan dan menjaga stabilitas ekonomi termasuk hal tersebut dengan cara melanjutkan langkah-langkah meningkatkan investasi dan ekspor, serta pada waktunya nanti meningkatkan kunjungan wisatawan," katanya.

Oleh sebab itu, di tengah kondisi pandemi saat ini, banyak perubahan perekonomian yang terjadi, sehingga penyelenggaraan kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk bisa saling bertukar pikiran dengan para kepala daerah di Indonesia.

"Perubahan ini perlu disikapi disikapi dengan satu pemikiran karena pada gilirannya nanti, keutuhan kita semua bisa mendorong pemulihan stabilitas ekonomi di tengah pandemi dengan baik," katanya.

Ia mengatakan bahwa ekonomi global dapat menyusut hingga -4,9 persen di tahun 2020, namun diharapkan akan positif dan akan tumbuh 5,4 persen di tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diharapkan akan positif dan akan tumbuh 6,1 persen tahun 2020. Pemulihan ekonomi Indonesia diharapkan lebih cepat dibandingkan Uni Eropa dan Amerika Serika.

"Indonesia yang berpotensi lebih baik perkembangannya, tekstil, dan produk tekstil, kimia, farmasi, dan alat kesehatan, makanan, minuman, elektronik, jasa telekomunikasi dan logistik," katanya.

Industri yang dapat menghadapi tantangan otomotif, keuangan, keuangan, pertambangan, transportasi darat, laut, udara, konstruksi dan pariwisata. Kondisi yang harus dicegah yaitu PHK dalam jumlah besar akibat penutupan berbagai industri.

"Peran pemda dalam mencegah terjadinya PHK sangat besar karena kalau itu terjadi akan berdampak pada penurunan industri dan juga penutupan pada industri dalam jumlah besar dan pemulihan ekonomi juga akan sulit dilakukan," ujarnya.

Oleh karena itu dia minta agar ada tindak lanjut dalam pertemuan-pertemuan lanjutan agar upaya-upaya yang ada dapat dioptimalkan. Turut hadir Kadis Kominfo Achmad Rizwan.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)
pixels