Panen Raya Saat Pandemi, Beras Jateng Surplus 2,8 Juta Ton

Jum'at, 17 Juli 2020 - 15:00 WIB
loading...
A A A
Suryo juga menerangkan terkait program padi hamparan. Yakni dengan menanam padi menggunakan bibit unggul berkualitas ekspor. Kedua, sistem ini menggunakan satu manajemen untuk mengelola bibit, lahan dan mengatasi gangguan hama dan kendala iklim. "Untuk program padi hamparan hampir di semua kabupaten di Jawa Tengah sudah ada," imbuhnya.

(Baca juga: Sindikat Curanmor Dibekuk di Cimahi, 1 Pelaku Terpaksa Ditembak )

Ia juga menambahkan, selain padi, hasil pertanian yang mengalami surplus adalah jagung. Yakni di angka sekitar 3,2 juta ton jagung. "Untuk jagung memang mayoritas untuk kebutuhan industri pakan dan pakan ternak rakyat," ucapnya.

Sementara, Camat Dukuhwaru, Pambudiono menambahkan bahwa kondisi pertanian di wilayahnya sangat bagus. Selain lahannya dapat dilakukan tiga kali masa tanam padi, petani juga tergolong berkembang dengan adanya gabungan kelompok tani (Gapoktan).

"Gapoktan yang ada itu didampingi oleh lembaga pertanian. Dan Gapoktan di sini tergolong mandiri. Kami sering berkomunikasi untuk hal-hal berkaitan dengan pertanian," katanya.

Untuk perkembangan pertanian, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa di wilayahnya untuk menghidupkan BUMDes. "BUMDes ini saya harapkan bisa menyerap hasil pertanian di wilayah sini secara langsung. Saat ini baru ada dua desa yang berjalan baik," tandasnya.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)