Kisah Oey Tambahsia, Anak Pejabat yang Sombong Suka Pamer Harta dan Main Perempuan hingga Tewas Digantung
loading...
A
A
A
Aksi brutal Mario Dandy Satriyo menggemparkan masyarakat. Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat anak seorang pejabat di Ditjen Pajak Kemenkeu tersebut, dengan sadis dan brutal menghajar anak laki-laki bernama David.
Pukulan dan tendangan terus dilayangkan anak pejabat itu kepada korban, meskipun korban sudah dalam kondisi tergeletak tak bergerak di aspal. Arogansi anak pejabat ini, akhirnya membawanya ke ruang tahanan polisi untuk menjalani serangkaian pemeriksaan sebagai tersangka penganiayaan.
Anak pejabat yang berstatus sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta tersebut, bukan hanya berperilaku brutal. Sebagai anak pejabat yang memiliki kekayaan mencapai Rp50 miliar, dia juga suka pamer barang-barang mewah yang dimilikinya, seperti mobil hingga motor mewah.
Kasus anak pejabat yang memiliki tabiat buruk, dengan suka pamer harta kekayaan tersebut, ternyata juga terjadi di Batavia, pada masa kolonial Belanda. Anak pejabat di Batavia tersebut, diketahui bernama Oey Tambahsia.
Tak hanya suka pamer harta kekayaan, sebagai anak pejabat Oey Tambahsia juga memiliki perangai arogan cenderung brutal, dan sering menggunakan cara-cara kejam untuk menghancurkan orang lain. Perilaku brutal anak pejabat ini, sempat menghebohkan publik Batavia.
Ayah Oey Tambahsia, adalah Oey Thoa. Pada masa kolonial Belanda, Oey Thoa merupakan seorang letnan orang Tionghoa (luitenant der Chinezen) yang membawahi onderdistrict Kongsi Besar di Batavia.
Oey Thoa mengawali karir dari bisnis tembakau. Ia datang dari Pekalongan, Jawa Tengah, dan kemudian memiliki toko tembakau paling besar di Batavia. Di masyarakat, Oey Thoa juga dikenal sebagai seorang dermawan dan baik hati.
Baca Juga
Pukulan dan tendangan terus dilayangkan anak pejabat itu kepada korban, meskipun korban sudah dalam kondisi tergeletak tak bergerak di aspal. Arogansi anak pejabat ini, akhirnya membawanya ke ruang tahanan polisi untuk menjalani serangkaian pemeriksaan sebagai tersangka penganiayaan.
Anak pejabat yang berstatus sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta tersebut, bukan hanya berperilaku brutal. Sebagai anak pejabat yang memiliki kekayaan mencapai Rp50 miliar, dia juga suka pamer barang-barang mewah yang dimilikinya, seperti mobil hingga motor mewah.
Baca Juga
Kasus anak pejabat yang memiliki tabiat buruk, dengan suka pamer harta kekayaan tersebut, ternyata juga terjadi di Batavia, pada masa kolonial Belanda. Anak pejabat di Batavia tersebut, diketahui bernama Oey Tambahsia.
Tak hanya suka pamer harta kekayaan, sebagai anak pejabat Oey Tambahsia juga memiliki perangai arogan cenderung brutal, dan sering menggunakan cara-cara kejam untuk menghancurkan orang lain. Perilaku brutal anak pejabat ini, sempat menghebohkan publik Batavia.
Ayah Oey Tambahsia, adalah Oey Thoa. Pada masa kolonial Belanda, Oey Thoa merupakan seorang letnan orang Tionghoa (luitenant der Chinezen) yang membawahi onderdistrict Kongsi Besar di Batavia.
Oey Thoa mengawali karir dari bisnis tembakau. Ia datang dari Pekalongan, Jawa Tengah, dan kemudian memiliki toko tembakau paling besar di Batavia. Di masyarakat, Oey Thoa juga dikenal sebagai seorang dermawan dan baik hati.