Asal Usul Nama dan Sejarah Kota Batu, Daerah Peristirahatan Mpu Sindok
loading...
A
A
A
Atas persetujuan sang Raja, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti itu kemudian mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan.
Di lokasi itu juga dibangun sebuah candi yang diberi nama sesuai nama dirinya yakni, Candi Supo.
Sesuai dengan keinginan sang Raja, di tempat peristirahatan ini terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan pada umumnya.
Tujuan dibuatnya peristirahatan di dekat mata air karena akan digunakan untuk mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari Kerajaan Mpu Sindok.
Akibat terlalu sering digunakan untuk mencuci benda pusaka, mata air di dekat Candi Supo akhirnya berubah menjadi sumber air panas. Sumber air panas itu sampai saat ini menjadi sumber air panas abadi di Kawasan Wisata Songgoriti.
Asal Usul Nama Kota Batu
Berdasarkan kisah-kisah orang tua maupun dokumen yang ada maupun yang dilacak keberadaannya, sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama “Batu” mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.
Namun, dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama.
Ulama tersebut merupakan pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu.
Dari nama panggilan Mbah Wastu inilah yang kemudian menjadi cikal bakal nama Batu. Sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau Batu yang saat ini sebagai sebutan yang digunakan untuk sebuah kota dingin di Jawa Timur.
Di lokasi itu juga dibangun sebuah candi yang diberi nama sesuai nama dirinya yakni, Candi Supo.
Sesuai dengan keinginan sang Raja, di tempat peristirahatan ini terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan pada umumnya.
Tujuan dibuatnya peristirahatan di dekat mata air karena akan digunakan untuk mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari Kerajaan Mpu Sindok.
Akibat terlalu sering digunakan untuk mencuci benda pusaka, mata air di dekat Candi Supo akhirnya berubah menjadi sumber air panas. Sumber air panas itu sampai saat ini menjadi sumber air panas abadi di Kawasan Wisata Songgoriti.
Asal Usul Nama Kota Batu
Berdasarkan kisah-kisah orang tua maupun dokumen yang ada maupun yang dilacak keberadaannya, sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama “Batu” mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.
Namun, dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama.
Ulama tersebut merupakan pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu.
Dari nama panggilan Mbah Wastu inilah yang kemudian menjadi cikal bakal nama Batu. Sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau Batu yang saat ini sebagai sebutan yang digunakan untuk sebuah kota dingin di Jawa Timur.