Miris! Penampakan Sisa-sisa Rumah Bersejarah Bung Karno di Padang, Rata dengan Tanah Tak Tersisa!
loading...
A
A
A
PADANG - Rumah yang pernah ditempati Presiden Soekarno atau Bung Karno di Jalan Ahmad Yani Nomor 12, Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat rata dengan tanah. Rumah ini dibongkar dan diratakan dengan ekskavator dua minggu lalu.
Rumah yang bersejarah tersebut tak ada bersisa semuanya rata dengan tanah.
“Itu sudah dua minggu lalu di robohkan dengan alat berat, sehari menjelang peruntuhan rumah tersebut orang yang menjaga rumah itu disuruh keluar. Banyak barang-barang yang dikeluarkan pada malam hari semuanya tergesa-gesa, keesokan harinya datang alat berat,” kata Pet (56) seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut, Sabtu (18/2/2023).
Saat pembongkaran ada anggota aparat keamanan yang ikut menjaga saat pembongkaran itu.
“Awalnya bagian atapnya dibongkar kemudian baru bangunannya di runtuhkan. Bangunan itu masih bagus tapi sayang dihancurkan,” katanya.
Menurut warga setempat, bangunan itu milik seorang pengusaha minuman yang rencananya akan membangun kembali bangunan tersebut dengan lantai tiga.
Bangunan yang lokasinya berhadapan dengan rumah dinas Wali Kota Padang itu sudah ditutupi dengan seng warna merah semuanya ditutup dan dikunci. Setelah rata dengan tanah tidak ada lagi kegiatan dalam komplek tersebut.
Berdasarkan informasi yang dirangkum dalam situs pemerintah Kota Padang. Bangunan cagar budaya itu dahulunya berfungsi sebagai rumah tinggal keluarga Dr Woworuntu yang didirikan pada 1930.
Rumah yang bersejarah tersebut tak ada bersisa semuanya rata dengan tanah.
“Itu sudah dua minggu lalu di robohkan dengan alat berat, sehari menjelang peruntuhan rumah tersebut orang yang menjaga rumah itu disuruh keluar. Banyak barang-barang yang dikeluarkan pada malam hari semuanya tergesa-gesa, keesokan harinya datang alat berat,” kata Pet (56) seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut, Sabtu (18/2/2023).
Saat pembongkaran ada anggota aparat keamanan yang ikut menjaga saat pembongkaran itu.
“Awalnya bagian atapnya dibongkar kemudian baru bangunannya di runtuhkan. Bangunan itu masih bagus tapi sayang dihancurkan,” katanya.
Menurut warga setempat, bangunan itu milik seorang pengusaha minuman yang rencananya akan membangun kembali bangunan tersebut dengan lantai tiga.
Bangunan yang lokasinya berhadapan dengan rumah dinas Wali Kota Padang itu sudah ditutupi dengan seng warna merah semuanya ditutup dan dikunci. Setelah rata dengan tanah tidak ada lagi kegiatan dalam komplek tersebut.
Berdasarkan informasi yang dirangkum dalam situs pemerintah Kota Padang. Bangunan cagar budaya itu dahulunya berfungsi sebagai rumah tinggal keluarga Dr Woworuntu yang didirikan pada 1930.