Miris! Penampakan Sisa-sisa Rumah Bersejarah Bung Karno di Padang, Rata dengan Tanah Tak Tersisa!

Sabtu, 18 Februari 2023 - 15:00 WIB
loading...
Miris! Penampakan Sisa-sisa...
Rumah yang pernah ditempati Bung Karno di Jalan Ahmad Yani Nomor 12, Padang Pasir, Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat rata dengan tanah usai dirobohkan. Foto/MPI/Rus Akbar
A A A
PADANG - Rumah yang pernah ditempati Presiden Soekarno atau Bung Karno di Jalan Ahmad Yani Nomor 12, Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat rata dengan tanah. Rumah ini dibongkar dan diratakan dengan ekskavator dua minggu lalu.

Rumah yang bersejarah tersebut tak ada bersisa semuanya rata dengan tanah.



“Itu sudah dua minggu lalu di robohkan dengan alat berat, sehari menjelang peruntuhan rumah tersebut orang yang menjaga rumah itu disuruh keluar. Banyak barang-barang yang dikeluarkan pada malam hari semuanya tergesa-gesa, keesokan harinya datang alat berat,” kata Pet (56) seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut, Sabtu (18/2/2023).

Saat pembongkaran ada anggota aparat keamanan yang ikut menjaga saat pembongkaran itu.

“Awalnya bagian atapnya dibongkar kemudian baru bangunannya di runtuhkan. Bangunan itu masih bagus tapi sayang dihancurkan,” katanya.

Menurut warga setempat, bangunan itu milik seorang pengusaha minuman yang rencananya akan membangun kembali bangunan tersebut dengan lantai tiga.



Bangunan yang lokasinya berhadapan dengan rumah dinas Wali Kota Padang itu sudah ditutupi dengan seng warna merah semuanya ditutup dan dikunci. Setelah rata dengan tanah tidak ada lagi kegiatan dalam komplek tersebut.

Berdasarkan informasi yang dirangkum dalam situs pemerintah Kota Padang. Bangunan cagar budaya itu dahulunya berfungsi sebagai rumah tinggal keluarga Dr Woworuntu yang didirikan pada 1930.

Selanjutnya, rumah itu dimiliki oleh Ema Idham. Rumah Ema Idham pernah ditempati Soekarno selama tiga bulan pada 1942.

Bung Karno pernah menggunakan rumah ini sebagai tempat menghimpun kekuatan melawan penjajah.

Keberadaan Bung Karno di Padang bermula dari langkah Belanda yang memindahkan Soekarno yang berada dalam pengasingan di Bengkulu ke Aceh.

Ketika rombongan pasukan Belanda sampai di Painan, Sumbar, tentara Jepang ternyata sudah sampai ke Bukittinggi. Belanda pun akhirnya meninggalkan Soekarno di Painan.

Organisasi Hizbul Wathan yang bermarkas di Masjid Raya Ganting, Padang, kemudian menjemput dan membawa Soekarno ke Padang. Awalnya, Soekarno dan keluarga tinggal di rumah Egon Hakim, lalu pindah ke rumah kawan lamanya asal Manado, Woworuntu, yang belakangan disebut Rumah Ema Idham.

Bangunan tersebut berbentuk persegi panjang dengan luas 290 meter. Hampir seluruh bangunan terbuat dari cor semen, kecuali tiang serambi, kerangka atap, jendela, dan pintu yang terbuat dari kayu, serta atap dari seng.

Rumah tersebut sudah ditetapkan menjadi cagar budaya di Kota Padang dengan No. Inventaris 33/BCBTB/A/01/2007.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1999 seconds (0.1#10.140)