Lestarikan Tenun Lurik, Hiroshima University dan UGM Gelar IICP

Sabtu, 18 Februari 2023 - 10:11 WIB
loading...
Lestarikan Tenun Lurik,...
Kolaborasi Hiroshima University of Economics dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bentuk IICP. Foto/Istimewa
A A A
YOGYAKARTA - Untuk menjaga kebudayaan salah satunya tenun lurik, Hiroshima University of Economics dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kerja sama. Kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk Indonesia International Contribution Project (IICP).

Kolaborasi ini dihadiri oleh 15 perwakilan mahasiswa Hiroshima University of Economics serta dua dosen yang membimbing dan mengawasi program kolaborasi ini, Takahiro Yamate dan Takayuki Nakamura. Mereka berada di Yogyakarta selama enam hari, sejak tanggal 15 Februari 2023.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, dan Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Gumilang Aryo Sahadewo menyambut baik adanya program tersebut.

"Sangat senang bisa berkolaborasi dan bekerja sama dalam pelaksanaan IICP ini. UGM sangat terbuka dalam bekerja sama dengan Universitas dari mancanegara dan akan menerima beberapa universitas mancanegara lain dalam waktu dekat," kata Gumilang dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2023).

Sementara dosen Hiroshima University of Economics, Takayuki Nakamura menambahkan, program IICP ini sudah absen selama pandemi Covid-19.

"Kali ini kami perwakilan dari Hiroshima University of Economics sangat senang bisa kembali hadir di Indonesia untuk melaksanakan IICP," ucap Nakamura.

Hal senada diungkapkan Takahiro Yamate. Menurutnya, selain kesenangannya bisa kembali ke Indonesia Yamate juga mengungkapkan tujuan dari IICP.

"Yaitu untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dan juga Jepang serta juga membantu meningkatkan ekonomi di desa penghasil tenun lurik," tuturnya.

Untuk diketahui, IICP adalah proyek Kerja sama antara UGM terutama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dengan Hiroshima University of Economics (HUE) dengan fokus utama yaitu Tenun Lurik.

Program ini diadakan untuk melestarikan serta membantu menggeliatkan ekonomi dalam penjualan Tenun Lurik. Beberapa desa penghasil tenun lurik di sekitar Yogyakarta memiliki keterbatasan dalam dana dan juga kapasitas produksi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2073 seconds (0.1#10.140)