Lies F Nurdin Gagas Webinar Peringatan Hari Kanker

Rabu, 15 Juli 2020 - 22:19 WIB
loading...
Lies F Nurdin Gagas Webinar Peringatan Hari Kanker
dr Nani I Djufri, salah satu pembicara di webinar Hari Kanker Kepala dan Leher 27 Juli mendatang. Foto: Dokumen Pribadi
A A A
MAKASSAR - Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sulsel, Lies F Nurdin menggagas webinar untuk memperingati Hari Kanker Kepala dan Leher. Agenda webinar yang diselenggarakan oleh YKI Sulsel tersebut rencananya digelar tanggal 27 Juli mendatang.

Webinar ini akan dilaksanakan pada pukul 09.00 Wita dan dapat dikuti semua kalangan dengan bergabung di aplikasi Zoom dengan Id meeting 4713968660, password cancerday.

Webinar yang mengusung tema Mari Kenali Jenis dan Tanda Kanker pada Kepala Leher ini akan menghadirkan tiga narasumber yakni dr Nani Djufri, dr Rina Masadah, dan Dr Nurlina Subair, serta akan dimoderatori oleh dr Nurul.



Sebagai Ketua YKI sekaligus penggagas webinar ini, Lies sangat antusias dengan penyelenggaraan kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang jenis kanker kepala leher.

Webinar ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat dan mereka mengetahui lebih jelas tanda-tanda dini jenis kanker ini. Lies F Nurdin juga akan memaksimalkan edukasi tentang kanker dengan memanfatkaan platform baik media sosial maupun media mainstream.

Sebagai gambaran singkat, Dr dr Nani I Djufri, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, karsinoma nasofaring merupakan jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut (fossa rosenmuller).

Berdasarkan data Global Cancer Observatory, angka kejadian karsinoma nasofaring lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding perempuan, yaitu 53,43% pada laki-laki dan 46,57% pada perempuan. Karsinoma nasofaring terutama ditemukan pada usia produktif, 60% pasien berusia antara 25 hingga 60 tahun.

"Penyebab karsinoma nasofaring melibatkan tiga faktor utama, yaitu infeksi epstein-barr virus (EBV), kerentanan genetik, dan faktor lingkungan," jelas dr Nani.



Lebih lanjut, kata dia, faktor yang memicu terjadinya kanker ini adalah pekerjaan yang sering terpapar dengan formaldehid/zat kimia, debu kayu, parfum, dan bahan kimiawi sehingga karsinoma nasofaring melalui peningkatan inflamasi kronik pada nasofaring.

Faktor kedua adalah merokok, yang dinilai memiliki hubungan kuat dalam meningkatkan risiko terjadinya karsinoma nasofaring, terutama pada populasi risiko rendah. Alkoholisme juga dinilai memiliki risiko tinggi mengalami karsinoma nasofaring.

"Selain itu, berbagai studi juga menyatakan adanya risiko kanker nasofaring pada pasien dengan riwayat rhinitis dan sinusitis kronik, polip nasal, atau infeksi telinga sebesar dua kali lipat lebih tinggi," pungkas dr Nani.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)