Kader Posyandu Blitar Digelontor Ribuan Rapid Test COVID-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Sebanyak 2.000 alat rapid test COVID-19 diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui PKK Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Rapid test akan dipakai untuk memastikan kesehatan seluruh kader Posyandu di wilayah Kecamatan atau Desa yang berstatus zona merah. (Baca juga: 12 Kecamatan di Blitar Masih Didominasi Zona Merah COVID-19 )
"Digunakan kepada kader (Posyandu) yang berada di zona merah yang kasus positifnya banyak," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti kepada wartawan.
Dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar, 12 di antaranya berstatus zona merah, 4 zona oranye, 4 zona kuning dan 2 zona hijau (Wonodadi dan Bakung). Tercatat hingga 14 Juli 2020, kasus positif Covid-19 mencapai 53 kasus dengan perincian, 24 sembuh, 21 dirawat dan 8 meninggal dunia.
"Kecamatan Wlingi dan Wates kader posyandunya dirapid test semua. Kemudian semua desa yang ada kasus positif," kata Krisna Yekti.
Jumlah posyandu di Kabupaten Blitar sebanyak 1.458. Pelaksanaan rapid test COVID-19 akan berjalan bertahap dimulai dari desa zona merah ke desa zona oranye dan kuning. Dalam kegiatan itu ada juga 100 an kader posyandu asal Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok yang dirapid test di pendopo Kabupaten Blitar.
"Karena Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi ingin tahu bagaimana pelaksanaan rapid test tersebut," kata Krisna Yekti.
Dengan rapid test massal di kalangan kader posyandu, Krisna Yekti berharap kegiatan posyandu yang sempat berhenti karena Corona bisa normal kembali. Terhitung hingga 14 Juli 2020, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 102 orang.
Perinciannya, 56 pulang, 20 dirawat dan 26 meninggal dunia. Sedangkan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.054. Dengan perincian, selesai dipantau dalam 14 hari 984, dipantau 32, dirawat 5 dan 33 meninggal dunia.
Rapid test akan dipakai untuk memastikan kesehatan seluruh kader Posyandu di wilayah Kecamatan atau Desa yang berstatus zona merah. (Baca juga: 12 Kecamatan di Blitar Masih Didominasi Zona Merah COVID-19 )
"Digunakan kepada kader (Posyandu) yang berada di zona merah yang kasus positifnya banyak," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti kepada wartawan.
Dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar, 12 di antaranya berstatus zona merah, 4 zona oranye, 4 zona kuning dan 2 zona hijau (Wonodadi dan Bakung). Tercatat hingga 14 Juli 2020, kasus positif Covid-19 mencapai 53 kasus dengan perincian, 24 sembuh, 21 dirawat dan 8 meninggal dunia.
"Kecamatan Wlingi dan Wates kader posyandunya dirapid test semua. Kemudian semua desa yang ada kasus positif," kata Krisna Yekti.
Jumlah posyandu di Kabupaten Blitar sebanyak 1.458. Pelaksanaan rapid test COVID-19 akan berjalan bertahap dimulai dari desa zona merah ke desa zona oranye dan kuning. Dalam kegiatan itu ada juga 100 an kader posyandu asal Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok yang dirapid test di pendopo Kabupaten Blitar.
"Karena Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi ingin tahu bagaimana pelaksanaan rapid test tersebut," kata Krisna Yekti.
Dengan rapid test massal di kalangan kader posyandu, Krisna Yekti berharap kegiatan posyandu yang sempat berhenti karena Corona bisa normal kembali. Terhitung hingga 14 Juli 2020, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 102 orang.
Perinciannya, 56 pulang, 20 dirawat dan 26 meninggal dunia. Sedangkan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.054. Dengan perincian, selesai dipantau dalam 14 hari 984, dipantau 32, dirawat 5 dan 33 meninggal dunia.
(nth)