Ada 'Putri Duyung' Tersesat di Jalan Antar Desa di Simalungun

Rabu, 15 Juli 2020 - 03:14 WIB
loading...
Ada Putri Duyung Tersesat...
Aksi sindiran kepada pemerintah terkait kondisi jalan yang berlubang seperti sungai, viral di medis sosial. Foto/Ist.
A A A
SIMALUNGUN - Curhatan cewek pemegang poster ini teramat miris terdengar. Akibat jalan menuju ke rumahnya banyak dihiasi lubang dia harus menelan 'pil pahit' dalam percintaan.

(Baca juga: Cinta Ditolak, Napi Asimilasi Bacok Wanita Idamannya )

Bayangkan saja, hanya gara-gara jalan menuju ke rumahnya banyak lubang, dia diputuskan oleh pacarnya. "Aku diputuskan pacarku karena jalan ke rumahku," tulis sekelompok warga yang tergabung dalam aksi keluarga mahasiswa dan pemuda Nagori Perlanaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Aksi sindiran sekelompok mahasiswa dan pemuda Perlanaan tersebut diposting di media sosial Facebook, Senin (13/7/2020). Mereka memprotes kondisi karut-marut transportasi di daerahnya, akibat jalan yang berlubang.

Dalam aksinya, sekelompok pemuda dan mahasiswa tampak membentang sejumlah poster dengan berbagai tulisan, di antaranya "Selamat datang di kawasan 1000 lubang. Selamat uji nyali di jalan 2021 lubang. Welcome kampung terlantar dan 2021 direnovasi".

(Baca juga: UNS dan Kemenparekraf Jalin Kerjasama Majukan Pariwisata )

Selain menyuarakan aspirasinya, di antara pemuda juga terlihat duduk bahkan nyaris berbaring di sekitar lubang pada badan jalan yang digenangi air. Sementara pada posisi lain, ada pemuda terlihat berakting sedang memancing di kolam pemancingan.

Aksi itu juga sebagai isyarat bahwa jalan penghubung antar desa tersebut, lebih layak diibaratkan kolam pancing. Tidak hanya itu, salah satu pemuda yang terlibat aksi itu menggunakan kostum yang berbentuk putra duyung seolah mengesankan jalan yang dilintasi sudah seperti sungai akibat genangan air hujan.

Salah seorang tokoh masyarakat Nagori Perlanaan, Joko saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Selasa (14/7/2020) malam, membenarkan aksi mahasiswa dan pemuda Perlanaan, yang digelar Senin (13/7/2020).

(Baca juga: UNS Tegaskan 25 Mahasiswa PPDS Positif COVID-19 Belum Diwisuda )

Menurut Joko, aksi tersebut merupakan teguran kepada pemerintah setempat terkait parahnya kondisi jalan penghubung antar desa tersebut. Aksi sindiran itu juga bertujuan agar ada perhatian pemerintah untuk melakukan perbaikan.

"Sudah bertahun-tahun jalan tersebut rusak parah sehingga berakibat arus transportasi masyarakat terhambat. Namun, sampai saat ini belum juga dilakukan perbaikan," ungkap Joko.

Joko melihat pemerintah terkesan tutup mata. Bahkan kata tokoh ini, aksi yang dilakukan mahasiswa dan pemuda hanya dianggap sebuah lelucon.

Joko berharap Pemkab Simalungun, segera tanggap dan melakukan perbaikan jalan. "Kita minta jalan segera diperbaiki. Lancarnya arus transportasi tentunya akan mendukung peningkatan ekonomi masyarakat," pungkas Joko.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2695 seconds (0.1#10.140)