5 Pabrik Gula SGN Raih Penghargaan Bergengsi di PTPN Group
loading...
A
A
A
SIMALUNGUN - Lima pabrik gula yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan dari PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, berhasil meraih penghargaan prestisius dalam ajang Tea Walk dan Penganugerahan Kinerja Terbaik PTPN Group yang digelar pada Kamis (29/08/2024) di Gunung Mas, Bogor.
Pabrik-pabrik yang menerima penghargaan ini adalah PG Modjopanggoong, PG Gempolkrep, PG Ngadiredjo, PG Pradjekan, dan PG Glenmore. Direktur Utama SGN, Mahmudi, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti dari komitmen SGN dalam memperkuat ekosistem tebu rakyat serta meningkatkan kinerja pabrik. "Lima pabrik gula kami meraih kinerja terbaik dalam PTPN Award," ungkap Mahmudi.
Tak hanya meraih predikat kinerja terbaik, tiga pabrik gula SGN—PG Modjopanggoong, PG Ngadiredjo, dan PG Gempolkrep—juga mencatatkan rendemen tertinggi di medio bulan Agustus. PG Modjopanggoong meraih rendemen 7,92, diikuti PG Ngadiredjo dengan 7,67, dan PG Gempolkrep dengan 7,59.
Menariknya, PG Modjopanggoong, yang didirikan pada tahun 1852, berhasil membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk berprestasi. "PG Modjopanggoong berhasil menorehkan kinerja terbaik, membuktikan anggapan yang salah bahwa pabrik tua memiliki performa buruk," ujar Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Moh. Abdul Ghani.
Menurut Abdul Ghani, salah satu faktor penting dalam mencapai swasembada gula adalah aspek agronomi tebu. Ia menekankan pentingnya kembali pada praktik terbaik dalam budidaya tebu, mengingat Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua setelah Kuba pada tahun 1930-an, namun berbalik menjadi negara pengimpor gula terbesar setelah Tiongkok sejak tahun 1967.
Pabrik-pabrik yang menerima penghargaan ini adalah PG Modjopanggoong, PG Gempolkrep, PG Ngadiredjo, PG Pradjekan, dan PG Glenmore. Direktur Utama SGN, Mahmudi, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti dari komitmen SGN dalam memperkuat ekosistem tebu rakyat serta meningkatkan kinerja pabrik. "Lima pabrik gula kami meraih kinerja terbaik dalam PTPN Award," ungkap Mahmudi.
Tak hanya meraih predikat kinerja terbaik, tiga pabrik gula SGN—PG Modjopanggoong, PG Ngadiredjo, dan PG Gempolkrep—juga mencatatkan rendemen tertinggi di medio bulan Agustus. PG Modjopanggoong meraih rendemen 7,92, diikuti PG Ngadiredjo dengan 7,67, dan PG Gempolkrep dengan 7,59.
Menariknya, PG Modjopanggoong, yang didirikan pada tahun 1852, berhasil membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk berprestasi. "PG Modjopanggoong berhasil menorehkan kinerja terbaik, membuktikan anggapan yang salah bahwa pabrik tua memiliki performa buruk," ujar Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Moh. Abdul Ghani.
Menurut Abdul Ghani, salah satu faktor penting dalam mencapai swasembada gula adalah aspek agronomi tebu. Ia menekankan pentingnya kembali pada praktik terbaik dalam budidaya tebu, mengingat Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua setelah Kuba pada tahun 1930-an, namun berbalik menjadi negara pengimpor gula terbesar setelah Tiongkok sejak tahun 1967.
(hri)