Sintong Panjaitan dan Keampuhan Operasi Teritorial TNI di Timor Timur

Jum'at, 27 Januari 2023 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Kemudian perlu dilakukan peningkatan kesejahteraan maupun menciptakan rasa damai di kalangan masyarakat, yang tujuanya untuk memenangkan hati rakyat. “Di situlah letak masalahnya,” kata Sintong.

Momentum yang tepat menjadikan operasi teritorial sebagai operasi pokok adalah ketika Nikolau Lobato, Presiden Republik Demokrasi Timor Leste tewas dalam kontak senjata pada 31 Desember 1980.
Sejak peristiwa itu perlawanan bersenjata Fretelin berhasil dipatahkan. Dan sejak pertengahan atau akhir 1981 Fretelin mengubah perjuangan bersenjata menjadi perjuangan politik.



Mereka memakai haluan demokrasi yang terbukti lebih populer di kalangan rakyat Timor Timur. Pada saat itu, kata Sintong TNI sudah waktunya mengganti operasi tempur dengan operasi teritorial.

Pemikiran Sintong Panjaitan terkait pemakaian operasi teritorial disampaikan kepada Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI) Jenderal TNI Try Sutrisno dan disetujui.

Terungkap, pemikiran Sintong Panjaitan terkait operasi teritorial sebagai operasi pokok di Timor Timur diperoleh dari pengalaman melaksanakan operasi di Irian Barat. Pada tahun 1967 Sintong memimpin operasi tempur Tim RPKAD (sekarang Kopassus) di daerah Kepala Burung.

Dua tahun kemudian ia kembali ke Irian Barat dengan memikul tugas mengamankan sekaligus memenangkan Pepera. Untuk memenangkan hati rakyat Irian Barat, Sintong Panjaitan menerapkan operasi teritorial dan terbukti.
(nic)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2122 seconds (0.1#10.140)