Celoteh Kades di Grobogan Mendadak Viral karena Sebut Nama Jokowi
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Video berisi celotehan beberapa kepala desa (kades) di Kabupaten Grobogan , Provinsi, Jawa Tengah mendadak viral di media sosial.
Pada video itu, ada dialog soal masa jabatan kades hingga seumur hidup, tak hanya itu, seseorang yang mengenakan seragam cokelat khas abdi negara itu juga sempat menyebut nama Jokowi.
Viralnya video itu ada di beberapa platform media sosial. Di antaranya TikTok hingga aplikasi Hello. Terlihat video itu dari akun @eko_hk.news, hingga Minggu 22 Januari 2023, sudah ditonton lebih dari 1,9juta kali.
“Muliho lur, Jokowi tak urusane, tak perpanjang sak matimu kabeh (Pulanglah saudaraku, Jokowi biar saya yang urus, saya perpanjang ‘jabatan’ sampai mati),” demikian kalimat pertama dari seseorang berambut gondrong berseragam abdi negara.
Video itu berdurasi sekira 30 detik. Tempatnya sebuah lorong yang identik dengan lokasi hotel. Penelusuran informasi itu, video itu diambil saat para kades di Indonesia menggelar aksi menuntut perpanjangan masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 17 Januari 2023.
Soal penyebutan nama Jokowi, tak jelas apakah yang dimaksud itu Joko Widodo Presiden Republik Indonesia atau orang lain.
Rekaman video itu panen hujatan. Netizen menyebut para kades itu memperlihatkan perilaku tak etis, dianggap tidak sopan dan dianggap merendahkan “Jokowi”.
Kalimat awal di video itu sendiri disambut gelak tawa orang-orang lain berseragam yang sama. Tampilannya juga tak jauh beda dengan seseorang yang mengawali kalimat.
“Potongan lurah do koyok ngene (Penampakan para kades kok seperti ini), ngeri, ngeri,” sindir orang lain di video itu yang memakai seragam serupa.
Mereka yang diduga kuat adalah para kades di Grobogan itu kemudian berjalan masuk sebuah kamar hotel yang pintunya sudah terbuka. Di sana ada satu lagi orang berseragam cokelat, berbadan gemuk, sedang santai duduk di kursi sembari merokok.
"Wis pokoke diperpanjang sak matine, orak terimo 9 tahun, sak matine (pokoknya diperpanjang sampai mati, tidak hanya 9 tahun, tapi sampai mati)," sambung orang yang merokok itu.
Informasi yang dihimpun, mereka yang berseragam itu adalah rombongan kades dari Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Di antaranya yang terlihat adalah Arif Sofianto Kades Sambung, Suhadi Kades Guyangan dan Ahmad Mufid Kades Manggarmas. Videonya direkam di salah satu hotel berbintang di Jakarta sebelum turun ke jalan.
“Nama Jokowi yang disebut bukan Bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia. Tapi Bapak Jokowi Ketua RT, teman baik saya,” kata Arif.
Dia mengatakan, video yang beredar itu tidak utuh, alias sudah dipotong Dia memohon maaf karena hal itu membuat kegaduhan. Video sengaja dibuat untuk bercanda dan konsumsi intern kalangan kades di Grobogan, tak menyangka akan bocor ke luar hingga membuat gaduh di medsos.
“Videonya direkam teman kades, dikirim ke grup kades di Grobogan. Tapi tiba-tiba viral di medsos, entah siapa yang menyebarkannya tidak tahu,” sambung Arif yang mengaku keluarganya sampai marah-marah melihat video tersebut.
Dia juga mengaku kades yang tidak pernah pegang handphone. “Bisa ditanyakan siapa pun. Sekali lagi, yang saya sebut di video bukan Bapak Jokowi Presiden Indonesia, tetapi Pak Jokowi seorang RT," katanya.
Dia juga mengaku beberapa kades yang terlihat di video itu sudah melakukan klarifikasi di depan pejabat kecamatan di Godong, Kabupaten Grobogan.
Pada video itu, ada dialog soal masa jabatan kades hingga seumur hidup, tak hanya itu, seseorang yang mengenakan seragam cokelat khas abdi negara itu juga sempat menyebut nama Jokowi.
Viralnya video itu ada di beberapa platform media sosial. Di antaranya TikTok hingga aplikasi Hello. Terlihat video itu dari akun @eko_hk.news, hingga Minggu 22 Januari 2023, sudah ditonton lebih dari 1,9juta kali.
“Muliho lur, Jokowi tak urusane, tak perpanjang sak matimu kabeh (Pulanglah saudaraku, Jokowi biar saya yang urus, saya perpanjang ‘jabatan’ sampai mati),” demikian kalimat pertama dari seseorang berambut gondrong berseragam abdi negara.
Video itu berdurasi sekira 30 detik. Tempatnya sebuah lorong yang identik dengan lokasi hotel. Penelusuran informasi itu, video itu diambil saat para kades di Indonesia menggelar aksi menuntut perpanjangan masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 17 Januari 2023.
Soal penyebutan nama Jokowi, tak jelas apakah yang dimaksud itu Joko Widodo Presiden Republik Indonesia atau orang lain.
Rekaman video itu panen hujatan. Netizen menyebut para kades itu memperlihatkan perilaku tak etis, dianggap tidak sopan dan dianggap merendahkan “Jokowi”.
Kalimat awal di video itu sendiri disambut gelak tawa orang-orang lain berseragam yang sama. Tampilannya juga tak jauh beda dengan seseorang yang mengawali kalimat.
“Potongan lurah do koyok ngene (Penampakan para kades kok seperti ini), ngeri, ngeri,” sindir orang lain di video itu yang memakai seragam serupa.
Mereka yang diduga kuat adalah para kades di Grobogan itu kemudian berjalan masuk sebuah kamar hotel yang pintunya sudah terbuka. Di sana ada satu lagi orang berseragam cokelat, berbadan gemuk, sedang santai duduk di kursi sembari merokok.
"Wis pokoke diperpanjang sak matine, orak terimo 9 tahun, sak matine (pokoknya diperpanjang sampai mati, tidak hanya 9 tahun, tapi sampai mati)," sambung orang yang merokok itu.
Informasi yang dihimpun, mereka yang berseragam itu adalah rombongan kades dari Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Di antaranya yang terlihat adalah Arif Sofianto Kades Sambung, Suhadi Kades Guyangan dan Ahmad Mufid Kades Manggarmas. Videonya direkam di salah satu hotel berbintang di Jakarta sebelum turun ke jalan.
“Nama Jokowi yang disebut bukan Bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia. Tapi Bapak Jokowi Ketua RT, teman baik saya,” kata Arif.
Dia mengatakan, video yang beredar itu tidak utuh, alias sudah dipotong Dia memohon maaf karena hal itu membuat kegaduhan. Video sengaja dibuat untuk bercanda dan konsumsi intern kalangan kades di Grobogan, tak menyangka akan bocor ke luar hingga membuat gaduh di medsos.
“Videonya direkam teman kades, dikirim ke grup kades di Grobogan. Tapi tiba-tiba viral di medsos, entah siapa yang menyebarkannya tidak tahu,” sambung Arif yang mengaku keluarganya sampai marah-marah melihat video tersebut.
Dia juga mengaku kades yang tidak pernah pegang handphone. “Bisa ditanyakan siapa pun. Sekali lagi, yang saya sebut di video bukan Bapak Jokowi Presiden Indonesia, tetapi Pak Jokowi seorang RT," katanya.
Dia juga mengaku beberapa kades yang terlihat di video itu sudah melakukan klarifikasi di depan pejabat kecamatan di Godong, Kabupaten Grobogan.
(nic)