Penampakan Antrean Pasien RSMH Palembang Pakai Batu Bata hingga Helm
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Viral antrean pasien di Poli Rehabilitasi Medic Rumah Sakit Moehammad Husein (RSMH) Palembang pakai batu bata, botol dan juga helm. Antrean terjadi karena lonjakan pasien.
Plt Direktur Medis, Keperawatan dan Penunjang RSMH Palembang, Martha Hendi mengatakan, antrean yang diwakili batu bata, helm dan botol memang benar terjadi, khususnya di Poli Rehabilitasi Medic beberapa hari lalu.
"Jadi, pihak rumah sakit belum buka pada pukul 02.00 WIB. Pagar juga ditutup pada pukul tersebut, hanya dibuka untuk pasien kritis saja dan harus seizin pihak keamanan. Itulah yang masih kami selidiki kenapa mereka bisa masuk," ujar Martha, Sabtu (21/1/2022).
Dijelaskan Martha, jam normal pelayanan di RSMH Palembang baru mulai buka pada pukul 07.00 WIB.
"Saat ini kejadian itu telah kami selidiki, kenapa bisa diwakili helm dan botol," jelasnya.
Martha mengatakan, kalau adanya antrean tersebut terjadi karena terdapat lonjakan pasien, khususnya pada Poli Rehabilitasi Medic semenjak COVID-19 tak lagi melonjak.
"Dalam hal ini kita tidak menutupi kalau hal itu terjadi karena adanya lonjakan pasien," ujarnya.
Plt Direktur Medis, Keperawatan dan Penunjang RSMH Palembang, Martha Hendi mengatakan, antrean yang diwakili batu bata, helm dan botol memang benar terjadi, khususnya di Poli Rehabilitasi Medic beberapa hari lalu.
"Jadi, pihak rumah sakit belum buka pada pukul 02.00 WIB. Pagar juga ditutup pada pukul tersebut, hanya dibuka untuk pasien kritis saja dan harus seizin pihak keamanan. Itulah yang masih kami selidiki kenapa mereka bisa masuk," ujar Martha, Sabtu (21/1/2022).
Dijelaskan Martha, jam normal pelayanan di RSMH Palembang baru mulai buka pada pukul 07.00 WIB.
"Saat ini kejadian itu telah kami selidiki, kenapa bisa diwakili helm dan botol," jelasnya.
Martha mengatakan, kalau adanya antrean tersebut terjadi karena terdapat lonjakan pasien, khususnya pada Poli Rehabilitasi Medic semenjak COVID-19 tak lagi melonjak.
"Dalam hal ini kita tidak menutupi kalau hal itu terjadi karena adanya lonjakan pasien," ujarnya.
(shf)