Begini Ketegangan Hari Pertama Masuk Sekolah Jarak Jauh
Senin, 13 Juli 2020 - 08:52 WIB
SURABAYA - Hari pertama masuk sekolah di masa pandemi dengan model jarak jauh masih terasa aneh. Beberapa sekolah masih belum terbiasa dengan berbagai persiapan yang harus menggunakan teknologi untuk menyapa dan memulai pembelajaran bagi siswanya.
Nurul Sahimah, Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal 02 Surabaya masih sibuk membetulkan sambungan internet di laptopnya. Berkali-kali ia melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 06.50 WIB. Sebentar lagi ia harus bisa online dan menyapa semua siswanya.
“Ini sudah siap laptopnya, tapi sambungan internetnya belum bisa,” kata Nurul, Senin (13/7/2020). (Baca juga: Awasi Penanganan COVID-19 di Jatim, Menkes Terawan Berkantor di Surabaya )
Beberapa guru lainnya masih menyiapkan alat peraga yang nantinya ditunjukan pada siswanya. Sehari sebelumnya, para wali murid sudah diberikan beberapa bahan yang berisi susunan kurikulum daring yang akan dijalani.
Nurul langsung lega ketika sambungan internet itu sudah tersambung. Beberapa notifikasi di grup WhatsApp para wali murid sudah menanyakan. Mereka berkali-kali menyampaikan kalau anaknya sudah siap untuk daring, tapi belum bisa masuk di aplikasi pembelajaran.
“Sebelumnya kami sudah mencoba daring, tidak ada masalah. Ini hari pertama secara resmi, jadi kami harus sudah siap,” jelasnya. (Baca juga: Putus Penularan COVID-19, Santri Gontor Diisolasi di Hotel )
Nurul mulai menyapa dan memasukan para siswa yang sudah menunggu. Satu persatu mereka pun masuk ke dalam aplikasi Zoom untuk memulai pembelajaran hari pertama sekolah.
Suara pun campur menjadi satu, ada suara teriakan, ada yang masih menangis belum mandi, serta ada juga yang hanya diam dan berlarian di rumah. “Ini jadi tantangan kami di era pandemi ini,” jelasnya.
Lihat Juga: Viral! Kisah Haru Siswa SD Pakai Sandal di Hari Pertama Sekolah, Orang Tua Tak Mampu Beli Sepatu
Nurul Sahimah, Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal 02 Surabaya masih sibuk membetulkan sambungan internet di laptopnya. Berkali-kali ia melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 06.50 WIB. Sebentar lagi ia harus bisa online dan menyapa semua siswanya.
“Ini sudah siap laptopnya, tapi sambungan internetnya belum bisa,” kata Nurul, Senin (13/7/2020). (Baca juga: Awasi Penanganan COVID-19 di Jatim, Menkes Terawan Berkantor di Surabaya )
Beberapa guru lainnya masih menyiapkan alat peraga yang nantinya ditunjukan pada siswanya. Sehari sebelumnya, para wali murid sudah diberikan beberapa bahan yang berisi susunan kurikulum daring yang akan dijalani.
Nurul langsung lega ketika sambungan internet itu sudah tersambung. Beberapa notifikasi di grup WhatsApp para wali murid sudah menanyakan. Mereka berkali-kali menyampaikan kalau anaknya sudah siap untuk daring, tapi belum bisa masuk di aplikasi pembelajaran.
“Sebelumnya kami sudah mencoba daring, tidak ada masalah. Ini hari pertama secara resmi, jadi kami harus sudah siap,” jelasnya. (Baca juga: Putus Penularan COVID-19, Santri Gontor Diisolasi di Hotel )
Nurul mulai menyapa dan memasukan para siswa yang sudah menunggu. Satu persatu mereka pun masuk ke dalam aplikasi Zoom untuk memulai pembelajaran hari pertama sekolah.
Suara pun campur menjadi satu, ada suara teriakan, ada yang masih menangis belum mandi, serta ada juga yang hanya diam dan berlarian di rumah. “Ini jadi tantangan kami di era pandemi ini,” jelasnya.
Lihat Juga: Viral! Kisah Haru Siswa SD Pakai Sandal di Hari Pertama Sekolah, Orang Tua Tak Mampu Beli Sepatu
(msd)
tulis komentar anda