Relawan COVID-19 di Mojokerto Nyaris Jatuh ke Lubang Makam
Senin, 13 Juli 2020 - 08:54 WIB
MOJOKERTO - Seorang relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 di Kabupaten Mojokerto terluka dan nyarus masuk lubang makam saat membantu pemakaman di Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg.
Relawan bernama Sentot Wibowo,43, ini mengalami patah kaki. Kendati begitu, warga Desa Ngingas Rembyong, Kecamatan Jetis ini tetap akan menjadi relawan kemanusiaan jika sudah sembuh kelak.
(Baca juga: Awasi Penanganan COVID-19 di Jatim, Menkes Terawan Berkantor di Surabaya )
Informasi di lapangan, kejadian ini berawal ketika ada jenazah pasien PDP yang hendak dimakamkan di pemakaman setempat. Terjadi miskomunikasi antara keluarga dan petugas.
Saat akan menurunkan peti, ada salah satu keluarga mendorong peti tersebut hingga Sentot terpeleset dengan posisi kaki kanan masuk makam dan kaki kiri di atas.
(Baca juga: Kepala Puskesmas Slempit Gresik Meninggal Terpapar COVID-19 )
"Sewaktu menurunkan peti, dikiranya mau maju dan jatuh tidak sampai masuk lubang. Kaki kanan di bawah kaki kiri menggelantung di atas," ujar Sentot.
Sejak menjadi relawan, Sentot mengaku sudah membantu memakamkan sembilan jenazah COVID-19, baik yang berstatus PDP maupun positif. Sehari-hari, dia adalah penjual pentol.
Relawan bernama Sentot Wibowo,43, ini mengalami patah kaki. Kendati begitu, warga Desa Ngingas Rembyong, Kecamatan Jetis ini tetap akan menjadi relawan kemanusiaan jika sudah sembuh kelak.
(Baca juga: Awasi Penanganan COVID-19 di Jatim, Menkes Terawan Berkantor di Surabaya )
Informasi di lapangan, kejadian ini berawal ketika ada jenazah pasien PDP yang hendak dimakamkan di pemakaman setempat. Terjadi miskomunikasi antara keluarga dan petugas.
Saat akan menurunkan peti, ada salah satu keluarga mendorong peti tersebut hingga Sentot terpeleset dengan posisi kaki kanan masuk makam dan kaki kiri di atas.
(Baca juga: Kepala Puskesmas Slempit Gresik Meninggal Terpapar COVID-19 )
"Sewaktu menurunkan peti, dikiranya mau maju dan jatuh tidak sampai masuk lubang. Kaki kanan di bawah kaki kiri menggelantung di atas," ujar Sentot.
Sejak menjadi relawan, Sentot mengaku sudah membantu memakamkan sembilan jenazah COVID-19, baik yang berstatus PDP maupun positif. Sehari-hari, dia adalah penjual pentol.
(msd)
tulis komentar anda