Diskop dan UMKM Kota Makassar Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Pusat Inkubator
Senin, 19 Desember 2022 - 07:54 WIB
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan program dan layanan Inkubator Center untuk meningkatkan kualitas produksi dan menambah jejaring pemasaran. Foto Antara
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan program dan layanan Inkubator Center untuk meningkatkan kualitas produksi dan menambah jejaring pemasaran. Sebab, Inkubator Center tidak hanya UMKM yang sudah memiliki nama, tetapi juga untuk UMKM yang masih baru atau yang masih mencari bentuk dan langganan.
"Pemerintah Kota Makassar pasca pandemi melandai, salah satu program prioritasnya adalah Inkubator Center untuk membantu UMKM," ungkap Sekretarias Diskop dan UMKM Kota Makassar, Hj Kamelia Thamrin Tantu di Makassar, Minggu (18/12/2022).
Menurut dia, UMKM perlu membangun jaringan pasar agar dapat memanfaatkan segala bentuk layanan dari kemitraan. "Jadi mereka diberi arahan untuk penjualan langsung maupun tidak langsung seperti menjual melalui aplikasi, atau orang lain yang menjadi mitra kerjanya," katanya.
Pelaku UMKM juga diimbau untuk menyesuaikan produk dengan pasar. Misalnya menjual produk makanan kekinian yang banyak digemari anak-anak milenial. "Selain itu, tidak melupakan produk tradisional seperti makanan khas Sulsel yang juga masih dapat menyesuaikan dengan pasar hingga saat ini," ujarnya.
Salah seorang pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, Syamsiah, mengaku telah menjual produk khas daerah yang telah menyesuaikan dengan minat konsumen saat ini.
"Kami masih konsisten menjual bebek palekko yang merupakan menu khas Bugis. Alhamdulillah sampai sekarang masih banyak peminatnya," katanya.
"Pemerintah Kota Makassar pasca pandemi melandai, salah satu program prioritasnya adalah Inkubator Center untuk membantu UMKM," ungkap Sekretarias Diskop dan UMKM Kota Makassar, Hj Kamelia Thamrin Tantu di Makassar, Minggu (18/12/2022).
Menurut dia, UMKM perlu membangun jaringan pasar agar dapat memanfaatkan segala bentuk layanan dari kemitraan. "Jadi mereka diberi arahan untuk penjualan langsung maupun tidak langsung seperti menjual melalui aplikasi, atau orang lain yang menjadi mitra kerjanya," katanya.
Pelaku UMKM juga diimbau untuk menyesuaikan produk dengan pasar. Misalnya menjual produk makanan kekinian yang banyak digemari anak-anak milenial. "Selain itu, tidak melupakan produk tradisional seperti makanan khas Sulsel yang juga masih dapat menyesuaikan dengan pasar hingga saat ini," ujarnya.
Salah seorang pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, Syamsiah, mengaku telah menjual produk khas daerah yang telah menyesuaikan dengan minat konsumen saat ini.
"Kami masih konsisten menjual bebek palekko yang merupakan menu khas Bugis. Alhamdulillah sampai sekarang masih banyak peminatnya," katanya.
(don)
tulis komentar anda