Tracking Dinkes Cimahi, 63 Orang Sempat Kontak di Lingkungan Pusdikpom
Jum'at, 10 Juli 2020 - 20:05 WIB
CIMAHI - Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Jawa Barat langsung bergerak cepat dengan melakukan tracking kepada siapa saja yang sempat kontak dengan personel TNI di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom).
Hal ini untuk mengantisipasi secepat mungkin agar bisa dilakukan penanganan kepada mereka jika terindikasi terpapar COVID-19.
"Tracking dilakukan dan berkoordinasi dengan pihak Pusdikpom termasuk petugas puskesmas. Hasilnya ada 63 orang yang terindikasi sempat kontak dengan yang terkonfimasi positif COVID-19 di Pusdikpom," kata Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Chanifah Listyarini kepada SINDOnews, Jumat (10/7/2020). (BACA JUGA: 99 Anggota TNI di Pusdik Polisi Militer Dikabarkan Positif COVID -19)
Menurutnya, ke-63 orang tersebut menjalani pemeriksaan swab test dan akan dilihat hasilnya di laboratorium khusus TNI AD serta RS Dustira tidak ke Labkesda Jabar. Disinggung apakah akan melakukan swab test ke pusdik-pusdik yang lain di Kota Cimahi, hal itu masih harus menungggu arahan dari pimpinan TNI AD di pusat.
"Minggu lalu itu yang di-swab test 200 orang dan 99 terkonfirmasi positif, tapi kondisi kesehatan mereka bagus. Kalau untuk swab test di pusdik lainnya kami masih menunggu arahan dan koordinasi dengan pihak TNI," kata perempuan yang akrab disapa Rini ini.
Rini menyarankan, dengan munculnya kasus ini maka protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan. Apalagi di Cimahi banyak terdapat pusdik, sehingga disarankan swab test menjadi salah satu prasarat masuk dalam penerimaan siswa baru. Sehingga nantinya bisa dipastikan siswa yang diterima clear dan tidak terpapar atau berpotensi menularkan COVID-19.
Berikutnya, lanjut dia, dalam kondisi pandemi COVID-19 sebaiknya ada pembatasan jam bagi siswa untuk keluar lingkungan pendidikan. Sebab biasanya siswa mendapatkan jatah libur sehingga bisa keluar, itu dikhawatirkan berpotensi membawa virus ketika kembali ke pusdik. "Kami semua berharap lingkungan pusdik di Cimahi bisa clear, makanya protokol kesehatan harus tetap dilakukan," imbuhnya.
Terpisah Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menyebutkan, 99 personel TNI di Pusdikpom yang terkonfirmasi positif terdiri dari 74 siswa dan 25 prajurit organik yang keseluruhannya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Saat ini semua personel TNI yang positif itu sedang melakukan isolasi di lingkungan Pusdikpom. (BACA JUGA: TNI AD Terjun Langsung Lacak Sebaran COVID-19 Kluster Secapa AD)
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, semua pintu masuk ke pusdik yang berbatasan langsung dengan lingkungan perumahan warga telah ditutup. "Mereka telah melakukan karantina sendiri di lingkungannya. Bahkan semua pintu masuk telah ditutup dan digembok, jadi tidak ada yang keluar masuk secara bebas," kata Ajay.
Hal ini untuk mengantisipasi secepat mungkin agar bisa dilakukan penanganan kepada mereka jika terindikasi terpapar COVID-19.
"Tracking dilakukan dan berkoordinasi dengan pihak Pusdikpom termasuk petugas puskesmas. Hasilnya ada 63 orang yang terindikasi sempat kontak dengan yang terkonfimasi positif COVID-19 di Pusdikpom," kata Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Chanifah Listyarini kepada SINDOnews, Jumat (10/7/2020). (BACA JUGA: 99 Anggota TNI di Pusdik Polisi Militer Dikabarkan Positif COVID -19)
Menurutnya, ke-63 orang tersebut menjalani pemeriksaan swab test dan akan dilihat hasilnya di laboratorium khusus TNI AD serta RS Dustira tidak ke Labkesda Jabar. Disinggung apakah akan melakukan swab test ke pusdik-pusdik yang lain di Kota Cimahi, hal itu masih harus menungggu arahan dari pimpinan TNI AD di pusat.
"Minggu lalu itu yang di-swab test 200 orang dan 99 terkonfirmasi positif, tapi kondisi kesehatan mereka bagus. Kalau untuk swab test di pusdik lainnya kami masih menunggu arahan dan koordinasi dengan pihak TNI," kata perempuan yang akrab disapa Rini ini.
Rini menyarankan, dengan munculnya kasus ini maka protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan. Apalagi di Cimahi banyak terdapat pusdik, sehingga disarankan swab test menjadi salah satu prasarat masuk dalam penerimaan siswa baru. Sehingga nantinya bisa dipastikan siswa yang diterima clear dan tidak terpapar atau berpotensi menularkan COVID-19.
Berikutnya, lanjut dia, dalam kondisi pandemi COVID-19 sebaiknya ada pembatasan jam bagi siswa untuk keluar lingkungan pendidikan. Sebab biasanya siswa mendapatkan jatah libur sehingga bisa keluar, itu dikhawatirkan berpotensi membawa virus ketika kembali ke pusdik. "Kami semua berharap lingkungan pusdik di Cimahi bisa clear, makanya protokol kesehatan harus tetap dilakukan," imbuhnya.
Terpisah Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menyebutkan, 99 personel TNI di Pusdikpom yang terkonfirmasi positif terdiri dari 74 siswa dan 25 prajurit organik yang keseluruhannya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Saat ini semua personel TNI yang positif itu sedang melakukan isolasi di lingkungan Pusdikpom. (BACA JUGA: TNI AD Terjun Langsung Lacak Sebaran COVID-19 Kluster Secapa AD)
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, semua pintu masuk ke pusdik yang berbatasan langsung dengan lingkungan perumahan warga telah ditutup. "Mereka telah melakukan karantina sendiri di lingkungannya. Bahkan semua pintu masuk telah ditutup dan digembok, jadi tidak ada yang keluar masuk secara bebas," kata Ajay.
(vit)
tulis komentar anda