Jelang Nataru, Harga Telur di Singkawang Kalbar Merangkak Naik
Senin, 12 Desember 2022 - 16:49 WIB
SINGKAWANG - Menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023 harga telur ayam di tingkat agen di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) mulai merangkak naik dari sebelum Rp28.000 menjadi Rp31.000 per kilogram.
" Harga telur ayam mulai mengalami kenaikan sejak Kamis (8/12/2022). Untuk harga semula Rp25.000 sampai Rp28.000 per kilogram, naik menjadi Rp31.000 per kilogram," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Singkawang, Kalimantan Barat, Muslimin, Senin (12/12/2022). Baca Juga: Harga Telur Ayam di Tingkat Peternak Tembus Rp28 Ribu per Kg
Muslimin menambahkan, kenaikan harga telur dipicu dau faktor yaitu pasokan telur dan harga pakan yang terus naik. "Sehingga di tingkat peternak dan agen sudah dipatok harga sebesar Rp31.000 per kilogram," kata dia.
Akibatnya, salnjut dia, sampai ke tingkat pengecer, harga telur ayam ras bisa berada di kisaran antara Rp33.000 hingga Rp34.000 per kilogram.
Hasil pengawasan ini, sudah dilaporkannya ke Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar untuk dibahas guna menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan.
Terkait kenaikan harga telur ini, Muslimin mengimbau kepada agen/distributor untuk menjual telur ayam sesuai dengan harga yang wajar. Jangan sampai ada indikasi mereka menimbun karena akan ada konsekuensi hukum yang akan mereka hadapi apabila terbukti. "Sudah kita ingatkan kepada mereka kemarin," katanya.
Dia meminta agar masyarakat jangan panic buying yang pada akhirnya dapat menyebabkan stok bahan pokok menjadi berkurang, sehingga menyebabkan harga menjadi naik karena terjadi kelangkaan.
" Harga telur ayam mulai mengalami kenaikan sejak Kamis (8/12/2022). Untuk harga semula Rp25.000 sampai Rp28.000 per kilogram, naik menjadi Rp31.000 per kilogram," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Singkawang, Kalimantan Barat, Muslimin, Senin (12/12/2022). Baca Juga: Harga Telur Ayam di Tingkat Peternak Tembus Rp28 Ribu per Kg
Muslimin menambahkan, kenaikan harga telur dipicu dau faktor yaitu pasokan telur dan harga pakan yang terus naik. "Sehingga di tingkat peternak dan agen sudah dipatok harga sebesar Rp31.000 per kilogram," kata dia.
Akibatnya, salnjut dia, sampai ke tingkat pengecer, harga telur ayam ras bisa berada di kisaran antara Rp33.000 hingga Rp34.000 per kilogram.
Hasil pengawasan ini, sudah dilaporkannya ke Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar untuk dibahas guna menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan.
Terkait kenaikan harga telur ini, Muslimin mengimbau kepada agen/distributor untuk menjual telur ayam sesuai dengan harga yang wajar. Jangan sampai ada indikasi mereka menimbun karena akan ada konsekuensi hukum yang akan mereka hadapi apabila terbukti. "Sudah kita ingatkan kepada mereka kemarin," katanya.
Dia meminta agar masyarakat jangan panic buying yang pada akhirnya dapat menyebabkan stok bahan pokok menjadi berkurang, sehingga menyebabkan harga menjadi naik karena terjadi kelangkaan.
(don)
tulis komentar anda