Forkas Minta Kebijakan Industri Wajib Rapid Test Karyawan Ditinjau Ulang
Jum'at, 10 Juli 2020 - 06:51 WIB
SURABAYA - Ketua Umum Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Nur Cahyudi meminta aturan pemerintah daerah yang mewajibkan industri untuk melakukan test rapid bagi karyawannya ditinjau ulang.
Menurutnya, kewajiban rapid test untuk memulai kembali kegiatan industri merupakan hal yang wajar di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Apalagi pemerintah mendorong ekonomi untuk tetap bergerak di tengah pandemi.
"Tapi jangan (rapid test) dibebankan ke pengusaha. COVID-19 ini adalah musibah nasional, negara harus hadir," kata Nur Cahyudi disela kegiatan penyerahan donasi Forkas kepada Kodam V/Brawijaya, Kamis (9/7/2020).
(Baca juga: Khofifah Targetkan Pekan Depan Lumbung Pangan Jangkau 28 Kabupaten/Kota )
Diakui Nur Cahyudi, beberapa pemda di Jatim memang sebelumnya membuat aturan kewajiban rapid test bagi perusahaan sebelum kembali operasional. Namun masih bisa dikomunikasikan. Sehingga langkah itu masih mendapat dukungan pemerintah daerah untuk perusahaan yang keberatan.
"Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp75 triliun untuk COVID-19 ini. Jadi biaya rapid test dari industri juga harus ditanggung. Kalaupun tidak, harga juga harus dikurangi secara rendah, agar tidak memberatkan," jelas Nur Cahyudi.
(Baca juga: Khofifah Ajak Media Lebih Masif Sosialisasikan Protokol Kesehatan ke Masyarakat )
Sementara itu, kegiatan penyaluran donasi Forkas kepada Kodam V Brawijaya, digelar di ruang Hayam Wuruk, Makodam V Brawijaya. Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, menerima langsung rombongan pengurus Forkas yang didampingi Ketua Pembina Forkas Jatim, Alim Markus.
Donasi bantuan yang diserahkan ke Kodam, berupa beberapa Alat Pelindung Diri (APD). Yaitu 10.000 masker medis, 12.000 masker non medis, 50.000 vitamin c, 500 pasang sepatu booth, 1.500 enzim dan 25 set disposable bed.
"Kami sangat apresiasi dan terima kasih atas bantuan yang diberikan Forkas kepada kami. Nantinya akan kami salurkan ke jajaran anggota yang ada di lapangan," ungkap kata Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah
Lihat Juga: Hindari Keterpurukan Ekonomi, Forkas Jatim Minta Pemerintah Perbaiki Indeks Manufaktur Nasional
Menurutnya, kewajiban rapid test untuk memulai kembali kegiatan industri merupakan hal yang wajar di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Apalagi pemerintah mendorong ekonomi untuk tetap bergerak di tengah pandemi.
"Tapi jangan (rapid test) dibebankan ke pengusaha. COVID-19 ini adalah musibah nasional, negara harus hadir," kata Nur Cahyudi disela kegiatan penyerahan donasi Forkas kepada Kodam V/Brawijaya, Kamis (9/7/2020).
(Baca juga: Khofifah Targetkan Pekan Depan Lumbung Pangan Jangkau 28 Kabupaten/Kota )
Diakui Nur Cahyudi, beberapa pemda di Jatim memang sebelumnya membuat aturan kewajiban rapid test bagi perusahaan sebelum kembali operasional. Namun masih bisa dikomunikasikan. Sehingga langkah itu masih mendapat dukungan pemerintah daerah untuk perusahaan yang keberatan.
"Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp75 triliun untuk COVID-19 ini. Jadi biaya rapid test dari industri juga harus ditanggung. Kalaupun tidak, harga juga harus dikurangi secara rendah, agar tidak memberatkan," jelas Nur Cahyudi.
(Baca juga: Khofifah Ajak Media Lebih Masif Sosialisasikan Protokol Kesehatan ke Masyarakat )
Sementara itu, kegiatan penyaluran donasi Forkas kepada Kodam V Brawijaya, digelar di ruang Hayam Wuruk, Makodam V Brawijaya. Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, menerima langsung rombongan pengurus Forkas yang didampingi Ketua Pembina Forkas Jatim, Alim Markus.
Donasi bantuan yang diserahkan ke Kodam, berupa beberapa Alat Pelindung Diri (APD). Yaitu 10.000 masker medis, 12.000 masker non medis, 50.000 vitamin c, 500 pasang sepatu booth, 1.500 enzim dan 25 set disposable bed.
"Kami sangat apresiasi dan terima kasih atas bantuan yang diberikan Forkas kepada kami. Nantinya akan kami salurkan ke jajaran anggota yang ada di lapangan," ungkap kata Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah
Lihat Juga: Hindari Keterpurukan Ekonomi, Forkas Jatim Minta Pemerintah Perbaiki Indeks Manufaktur Nasional
(msd)
tulis komentar anda