Jadi Narasumber Kuliah Umum Sail Tidore di FIB UI, Wali Kota Tidore Ceritakan Wilayah di Masa Lalu

Rabu, 02 November 2022 - 18:13 WIB
Wali Kota Tidore Kepulauan Capten Ali Ibrahim menjadi narasumber untuk kuliah umum Sail Tidore 2022 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Rabu (2/11/2022). (Ist)
JAKARTA - Wali Kota Tidore Kepulauan Capten Ali Ibrahim menjadi narasumber untuk kuliah umum Sail Tidore 2022 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Rabu (2/11/2022). Ali menjelaskan bila tempatnya pusat peradaban maritim dunia dan ekspedisi nelayan dunia pada 500 tahun silam atau pada abad ke-15 dan 16.

Ini terlihat saat bangsa Eropa yang dahulu ingin mecari rempah-rempah serta membuktikan bahwa bumi bulat. Tidak heran Tidore menjadi titik pertemuan.

Selain itu, Sail Tidore 2022 mengambil tema Tidore: Kota Warisan Dunia Perekat Bangsa-Bangsa. Acara yang akan digelar pada 24-29 November 2022 itu diharapkan dapat mendorong kembali kejayaan jalur rempah nasional.

”Visi dan Misi kami ingin mengembalikan kembali kejayaan Indonesia sebagai jalur rempah Nusantara yang terkenal sejak abad ke-16,” kata Ali.

Event ini diharapkan menjadi ajang pertemuan berbagai bangsa dan menunjukan kepada dunia akan sejarah perjuangan Indonesia yang kental.



Ali juga meminta kepada Presiden Joko Widodo dengan adanya Sail Tidore 2022 untuk menetapkan Tidore sebagai strategi nasional sosial budaya. ”Sehingga sosial budaya ini tetap dipertahankan,” tegasnya.

Sementara, Dekan Fakultas Ilmu Pengtahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) Dr. Bondan Kanumoyoso mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim yang telah hadir dan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa FIB UI.

Baca: PT Dirgantara Indonesia Terima Pesanan 21 Unit Pesawat N219.

Menurut Bondan, tidak menutup kemungkinan FIB UI akan melakukan riset mengenai sosial budaya di Tidore dan melakukan kerja sama dengan pemda Kota Tidore Kepulauan.

”Salah satunya program pengabdian masyarakat, bukan hanya di sejarah saja, tapi dari budaya, ekonomi, hingga pariwisata. Masih banyak lagi yang perlu digali dan dikembangkan di wilayah Indonesia timur ini, khususnya di Tidore dan umumnya Maluku Utara. Sebab, peradaban perdagangan global dimulai dari Maluku ini,” jelasnya.
(nag)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More