Aniaya Wanita di SPBU, Anggota DPRD Palembang Dituntut 7 Bulan Penjara
Selasa, 25 Oktober 2022 - 21:08 WIB
PALEMBANG - Anggota DPRD Kota Palembang Syukri Zen yang sempat viral karena aksinya menganiaya seorang wanita di SPBU kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang bernama Juwita alias Tata, dituntut 7 bulan penjara.
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang, Ursula, di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Hakim Agus Aryanto di Pengadilan Negeri Palembang.
Ursula mengatakan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP.
"Menuntut, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama tujuh bulan, dikurangi selama terdakwa dalam tahanan, dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan," ujar Ursula di persidangan, Selasa (25/10/2022).
Sementara itu, dalam sidang sepekan sebelumnya dengan agenda dakwaan dan keterangan tiga orang saksi yakni korban, Nurmala Dewi selaku ibu korban dan Thomas Johanes disebutkan bahwa peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa Syukri Zen terjadi di saat mengantri pengisian BBM di SPBU.
"Saya dipukul oleh Syukri Zen saat antri di SPBU sekitar jam 7 malam. Terdakwa dari sebelah kanan menyalip mobil yang dikendarai ibu saya yang mulia," ujar saksi Tata.
Tata menjelaskan, setelah masalah tersebut berproses hukum, dia dan Syukri Zen sempat terjalin komunikasi soal kesepakan damai serta mencabut laporan.
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang, Ursula, di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Hakim Agus Aryanto di Pengadilan Negeri Palembang.
Baca Juga
Ursula mengatakan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP.
"Menuntut, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama tujuh bulan, dikurangi selama terdakwa dalam tahanan, dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan," ujar Ursula di persidangan, Selasa (25/10/2022).
Sementara itu, dalam sidang sepekan sebelumnya dengan agenda dakwaan dan keterangan tiga orang saksi yakni korban, Nurmala Dewi selaku ibu korban dan Thomas Johanes disebutkan bahwa peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa Syukri Zen terjadi di saat mengantri pengisian BBM di SPBU.
"Saya dipukul oleh Syukri Zen saat antri di SPBU sekitar jam 7 malam. Terdakwa dari sebelah kanan menyalip mobil yang dikendarai ibu saya yang mulia," ujar saksi Tata.
Tata menjelaskan, setelah masalah tersebut berproses hukum, dia dan Syukri Zen sempat terjalin komunikasi soal kesepakan damai serta mencabut laporan.
tulis komentar anda