Aduh, Hasil Rapid Test 49 Peserta UTBK Reaktif
Senin, 06 Juli 2020 - 17:42 WIB
SURABAYA - Sebanyak 49 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memiliki hasil rapid test reaktif.
Mereka merupakan peserta yang menjalani proses rapid test secara gratis di 63 Puskesmas Surabaya. Sebanyak 49 peserta UTBK yang reaktif itu langsung dilakukan pemeriksaan swab dan isolasi mandiri di hotel. (Baca juga: UTBK Hari Kedua Kendala Server dan Rapid Test Aman )
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, rapid test yang digelar di 63 puskesmas se-Surabaya itu dimulai sejak Jumat (3/7/2020). Sampai hari ini, Senin (6/7/2020), peserta UTBK yang sudah melakukan rapid test di puskesmas mencapai 740 orang.
“Sudah berjalan tiga hari kemarin (Jumat-Minggu) sebanyak 740 calon mahasiswa yang sudah di-rapid test," kata Feny ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (6/7/2020).
Dia menjelaskan, dari 740 orang calon mahasiswa yang telah melakukan rapid test itu, sebanyak 49 orang hasilnya dinyatakan reaktif. Bagi 49 orang yang dinyatakan reaktif itu langsung dilakukan tes swab pada hari yang sama di Gelora Pancasila.
“Langsung saya buatkan rujukan untuk di-test swab. Menggunakan mobil PCR milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang saat ini masih keliling di Kota Surabaya, supaya cepat,” ucapnya.
Sembari menunggu hasil swab keluar, calon mahasiswa itu melakukan isolasi mandiri di hotel yang sudah disiapkan. “Jadi bisa juga belajar di sana (hotel). Nanti terkait jadwal ujian sudah dijadwalkan kembali oleh pihak kampus tempat tes,” kata dia.
Feny mengatakan, fasilitas rapid test gratis itu diperuntukkan khusus bagi warga Kota Surabaya yang tidak mampu dan mengikuti UTBK. Karenanya untuk mengikuti rapid test gratis itu mereka harus menunjukkan beberapa persyaratan kepada petugas Puskesmas. Yakni, menunjukkan KIP-K (Kartu Indonesia Pintar Kuliah), dan tercatat sebagai peserta MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Selain itu, mereka juga harus menunjukkan identitas diri.
“Jadi dengan melampirkan itu bisa langsung di-rapid test. Untuk hasilnya keluar beberapa jam setelah itu. Jadi langsung bisa diketahui hasilnya,” kata dia.
Feny mengatakan, jika nantinya calon mahasiswa tersebut hasil swabnya negatif, maka dia langsung bisa keluar dari isolasi di hotel dan pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu, bagi mereka yang hasil swabnya confirm atau berstatus orang tanpa gejala (OTG), selanjutnya menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji. “Untuk jadwal tes UTBK, pihak kampus telah memberikan relokasi waktu,” jelas dia.
Mereka merupakan peserta yang menjalani proses rapid test secara gratis di 63 Puskesmas Surabaya. Sebanyak 49 peserta UTBK yang reaktif itu langsung dilakukan pemeriksaan swab dan isolasi mandiri di hotel. (Baca juga: UTBK Hari Kedua Kendala Server dan Rapid Test Aman )
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, rapid test yang digelar di 63 puskesmas se-Surabaya itu dimulai sejak Jumat (3/7/2020). Sampai hari ini, Senin (6/7/2020), peserta UTBK yang sudah melakukan rapid test di puskesmas mencapai 740 orang.
“Sudah berjalan tiga hari kemarin (Jumat-Minggu) sebanyak 740 calon mahasiswa yang sudah di-rapid test," kata Feny ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (6/7/2020).
Dia menjelaskan, dari 740 orang calon mahasiswa yang telah melakukan rapid test itu, sebanyak 49 orang hasilnya dinyatakan reaktif. Bagi 49 orang yang dinyatakan reaktif itu langsung dilakukan tes swab pada hari yang sama di Gelora Pancasila.
“Langsung saya buatkan rujukan untuk di-test swab. Menggunakan mobil PCR milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang saat ini masih keliling di Kota Surabaya, supaya cepat,” ucapnya.
Sembari menunggu hasil swab keluar, calon mahasiswa itu melakukan isolasi mandiri di hotel yang sudah disiapkan. “Jadi bisa juga belajar di sana (hotel). Nanti terkait jadwal ujian sudah dijadwalkan kembali oleh pihak kampus tempat tes,” kata dia.
Feny mengatakan, fasilitas rapid test gratis itu diperuntukkan khusus bagi warga Kota Surabaya yang tidak mampu dan mengikuti UTBK. Karenanya untuk mengikuti rapid test gratis itu mereka harus menunjukkan beberapa persyaratan kepada petugas Puskesmas. Yakni, menunjukkan KIP-K (Kartu Indonesia Pintar Kuliah), dan tercatat sebagai peserta MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Selain itu, mereka juga harus menunjukkan identitas diri.
“Jadi dengan melampirkan itu bisa langsung di-rapid test. Untuk hasilnya keluar beberapa jam setelah itu. Jadi langsung bisa diketahui hasilnya,” kata dia.
Feny mengatakan, jika nantinya calon mahasiswa tersebut hasil swabnya negatif, maka dia langsung bisa keluar dari isolasi di hotel dan pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu, bagi mereka yang hasil swabnya confirm atau berstatus orang tanpa gejala (OTG), selanjutnya menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji. “Untuk jadwal tes UTBK, pihak kampus telah memberikan relokasi waktu,” jelas dia.
(nth)
tulis komentar anda