Rektor Unjani Sebut Pandemi COVID-19 Tantangan bagi Dunia Farmasi
Minggu, 05 Juli 2020 - 15:54 WIB
BANDUNG - Pandemi COVID-19 melanda dunia sejak awal 2020 dan menyebabkan ribuan orang meninggal serta jutaan orang terinfeksi, menjadi tantangan bagi dunia farmasi untuk ikut berperan menghasilkan produk farmasi bagi masyarakat.
"Pandemi COVID-19 membuat dunia farmasi menghadapi tantangan besar. Tetapi dalam tantangan itu tentu selalu ada opportunity (kesempatan) besar," kata Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi Hikmahanto Juwana saat membuka webinar yang digelar Fakultas Farmasi Unjani bekerja sama dengan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Barat, Sabtu (5/7/2020). (BACA JUGA: Rhoma Irama Manggung, Bupati Bogor: Sudah Saya Serahkan pada Polisi )
Menurut dia, kesempatan tak hanya soal urusan komersial, tetapi juga kemanusiaan. Hal ini yang sebenarnya menjadi sangat penting (dibandingkan aspek komersial). Termasuk kesempatan untuk menyelematkan dunia di tengah krisis akibat pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Hasil Tes Swab Negatif, 10 Makam Pasien COVID-19 di Bandung Dibongkar )
Meski sejumlah negara mulai bisa mengendalikan COVID-19, namun ujar Hikmahanto, tugas berat masih harus dikerjakan dunia farmasi. Sebab saat ini vaksin ataupun obat untuk COVID-19 yang betul-betul efektif dan secara sah diakui WHO belum ditemukan. (BACA JUGA: Wagub Uu Punya Pendapat Berbeda soal Rhoma Tampil di Bogor, Ini Katanya )
"Tidak hanya Indonesia, hampir seluruh negara di dunia ini terdampak. Tentunya sampai sekarang masyarakat masih waswas. Tapi masyarakat juga ingin tetap berinteraksi di luar, melakukan aktivitas layaknya sebelum masa pandemi COVID-19," ujar dia.
Hikmahanto menuturkan, dalam rangka meningkatkan imunitas, industri farmasi mempunyai harapan yang sebelumnya tak terpikirkan. Dunia farmasi sangat dibutuhkan masyarakat, yaitu tantangan menemukan vaksin yang efektif untuk COVID-19, termasuk Indonesia.
"Perusahaan-perusahaan farmasi sedang berlomba menemukan vaksin, karena dengan vaksin ini harapannya new normal ini bisa kembali ke situasi normal (seperti sebelum pandemi)," tutur Hikmahanto.
Diketahui, penyelenggaraan webinar oleh Fakultas Farmasi Universitas Achmad Yani dan IAI Jabar menghadirkan narasumber kompeten. Acara ini komitmen Unjani ikut berkontribusi dalam penanganan COVID-19 di Indonesia, terutama di Jawa Barat.
Webinar dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-30 Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung. Dari webinar ini, diharapkan muncul pemikiran, ide-ide dan masukan yang berguna dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19. Bahkan, melalui kajian akademis, baik yang sifatnya penelitian maupun teoritis.
"Pandemi COVID-19 membuat dunia farmasi menghadapi tantangan besar. Tetapi dalam tantangan itu tentu selalu ada opportunity (kesempatan) besar," kata Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi Hikmahanto Juwana saat membuka webinar yang digelar Fakultas Farmasi Unjani bekerja sama dengan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Barat, Sabtu (5/7/2020). (BACA JUGA: Rhoma Irama Manggung, Bupati Bogor: Sudah Saya Serahkan pada Polisi )
Menurut dia, kesempatan tak hanya soal urusan komersial, tetapi juga kemanusiaan. Hal ini yang sebenarnya menjadi sangat penting (dibandingkan aspek komersial). Termasuk kesempatan untuk menyelematkan dunia di tengah krisis akibat pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Hasil Tes Swab Negatif, 10 Makam Pasien COVID-19 di Bandung Dibongkar )
Meski sejumlah negara mulai bisa mengendalikan COVID-19, namun ujar Hikmahanto, tugas berat masih harus dikerjakan dunia farmasi. Sebab saat ini vaksin ataupun obat untuk COVID-19 yang betul-betul efektif dan secara sah diakui WHO belum ditemukan. (BACA JUGA: Wagub Uu Punya Pendapat Berbeda soal Rhoma Tampil di Bogor, Ini Katanya )
"Tidak hanya Indonesia, hampir seluruh negara di dunia ini terdampak. Tentunya sampai sekarang masyarakat masih waswas. Tapi masyarakat juga ingin tetap berinteraksi di luar, melakukan aktivitas layaknya sebelum masa pandemi COVID-19," ujar dia.
Hikmahanto menuturkan, dalam rangka meningkatkan imunitas, industri farmasi mempunyai harapan yang sebelumnya tak terpikirkan. Dunia farmasi sangat dibutuhkan masyarakat, yaitu tantangan menemukan vaksin yang efektif untuk COVID-19, termasuk Indonesia.
"Perusahaan-perusahaan farmasi sedang berlomba menemukan vaksin, karena dengan vaksin ini harapannya new normal ini bisa kembali ke situasi normal (seperti sebelum pandemi)," tutur Hikmahanto.
Diketahui, penyelenggaraan webinar oleh Fakultas Farmasi Universitas Achmad Yani dan IAI Jabar menghadirkan narasumber kompeten. Acara ini komitmen Unjani ikut berkontribusi dalam penanganan COVID-19 di Indonesia, terutama di Jawa Barat.
Webinar dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-30 Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung. Dari webinar ini, diharapkan muncul pemikiran, ide-ide dan masukan yang berguna dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19. Bahkan, melalui kajian akademis, baik yang sifatnya penelitian maupun teoritis.
(awd)
tulis komentar anda