Wagub Uu Punya Pendapat Berbeda soal Rhoma Tampil di Bogor, Ini Katanya
loading...
A
A
A
BANDUNG - Penampilan Raja Dangdut Rhoma Irama bersama Rita Sugiarto di Pamijahan, Kabupaten Bogor pada Minggu (28/6/2020) lalu, memicu polemik.
Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor dibuat kelimpungan. Pasalnya, pascakonser Rhoma, Pemkab Bogor harus melakukan pelacakan, dilanjutkan dengan rapid dan swab test ratusan orang yang hadir di acara itu. (BACA JUGA: Turun ke Zona Kuning COVID-19, Sekda KBB Bilang Begini )
Diketahui, penampilan Rhoma Irama mengundang ratusan penggemar untuk hadir di acara itu. Sebagian besar orang yang hadir tak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). (BACA JUGA: Reproduksi COVID-19 Naik, Gubernur Tak Akan Berlakukan Lagi PSBB Provinsi )
Banyak yang tak mengenakan masker, berkerumun tanpa menerapkan physical-social distancing (jaga jarak fisik dan sosial). Mereka berjoged saling berdekatan, tanpa jarak. (BACA JUGA: 8 Daerah di Jabar Turun Kelas ke Zona Kuning saat New Normal )
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun sangat menyayangkan acara dengan menampilkan Rhoma Irama tetap digelar meski Pemkab Bogor tak mengeluarkan izin. (BACA JUGA: 6 Pekan di Posisi Aman, Reproduksi COVID-19 Jabar Naik Lagi di Angka 1,01 )
Namun, pendapat berbeda justru diutarakan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Kepada wartawan, Uu menyatakan, secara pribadi dirinya berharap kasus Rhoma Irama tak berlanjut ke meja hijau.
"Saya berharap Pemkab Bogor tak membawa masalah Rhoma Irama ke meja hijau atau jalur hukum," kata Uu dihubungi wartawan melalui telepon seluler, Jumat (3/7/2020).
Menurut Uu, meski ada unsur pelanggar dalam penyelenggaraan acara yang dihadiri Rhoma Irama itu, tetapi tak semua masalah harus diselesaikan secara hukum.
"Sekalipun dalam kejadian di Bogor itu ada tafsir pelanggaran, tapi kan tidak semua pelanggaran harus berakhir dengan hukum. Kan ada permusyawaratan. Bisa diselesaikan secara musyawarah," ujar Uu.
Wagub menuturkan, tak perlu menambah persoalan yang menimbulkan kegaduhan. "Saya berharap Jabar adem (tenang). Apalagi kan penanganan COVID-19 di Jabar sudah bagus. Masa harus gaduh lagi. Masalah HTI, RUU HIP, sudah gaduh sekali. Masa mau tambah kegaduhan lagi," tutur Wagub.
Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor dibuat kelimpungan. Pasalnya, pascakonser Rhoma, Pemkab Bogor harus melakukan pelacakan, dilanjutkan dengan rapid dan swab test ratusan orang yang hadir di acara itu. (BACA JUGA: Turun ke Zona Kuning COVID-19, Sekda KBB Bilang Begini )
Diketahui, penampilan Rhoma Irama mengundang ratusan penggemar untuk hadir di acara itu. Sebagian besar orang yang hadir tak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). (BACA JUGA: Reproduksi COVID-19 Naik, Gubernur Tak Akan Berlakukan Lagi PSBB Provinsi )
Banyak yang tak mengenakan masker, berkerumun tanpa menerapkan physical-social distancing (jaga jarak fisik dan sosial). Mereka berjoged saling berdekatan, tanpa jarak. (BACA JUGA: 8 Daerah di Jabar Turun Kelas ke Zona Kuning saat New Normal )
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun sangat menyayangkan acara dengan menampilkan Rhoma Irama tetap digelar meski Pemkab Bogor tak mengeluarkan izin. (BACA JUGA: 6 Pekan di Posisi Aman, Reproduksi COVID-19 Jabar Naik Lagi di Angka 1,01 )
Namun, pendapat berbeda justru diutarakan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Kepada wartawan, Uu menyatakan, secara pribadi dirinya berharap kasus Rhoma Irama tak berlanjut ke meja hijau.
"Saya berharap Pemkab Bogor tak membawa masalah Rhoma Irama ke meja hijau atau jalur hukum," kata Uu dihubungi wartawan melalui telepon seluler, Jumat (3/7/2020).
Menurut Uu, meski ada unsur pelanggar dalam penyelenggaraan acara yang dihadiri Rhoma Irama itu, tetapi tak semua masalah harus diselesaikan secara hukum.
"Sekalipun dalam kejadian di Bogor itu ada tafsir pelanggaran, tapi kan tidak semua pelanggaran harus berakhir dengan hukum. Kan ada permusyawaratan. Bisa diselesaikan secara musyawarah," ujar Uu.
Wagub menuturkan, tak perlu menambah persoalan yang menimbulkan kegaduhan. "Saya berharap Jabar adem (tenang). Apalagi kan penanganan COVID-19 di Jabar sudah bagus. Masa harus gaduh lagi. Masalah HTI, RUU HIP, sudah gaduh sekali. Masa mau tambah kegaduhan lagi," tutur Wagub.