Cerita Kengerian saat Tragedi Kerusuhan Pecah di Stadion Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 13:07 WIB
Helmi Firdaus (25) warga Jalan Gereja, Kota Malang, salah satu korban selamat dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
MALANG - Mengerikan. Hal itu yang hanya bisa digambarkan Helmi Firdaus (25), saat dirinya terjebak dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Usai laga Arema FC vs Persebaya, sejumlah suporter nekat turun ke lapangan.



Tindakan para suporter tersebut, coba dihalau aparat gabungan yang berada di bawah tribun VIP Stadion Kanjuruhan. Di tengah kondisi gelap, dan karut-marut tersebut, tiba-tiba ada satu tembakan gas air mata ke arah tribun ekonomi sisi selatan.



"Saat itu ada satu tembakan dan langsung muncul asap mengepul. Suporter yang ada di bawah berlarian naik menyelamatkan diri. Kebetulan saya sedang berada di tribun sisi selatan, bagian atas," ungkap Helmi, warga Jalan Gereja, Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang.



Dalam situasi dilanda kepanikan tersebut, tiba-tiba terdengar ada tembakan kedua. Helmi mengaku langsung mengalami sesak nafas, dan perih di mata. Bahkan, hidungnya sampai mengeluarkan lendir, hingga mual-mual ingin muntah.

Helmi yang datang bersama rombongan sebanyak 63 orang tersebut, berupaya untuk tidak panik. Namun, anggota rombongannya sudah kocar-kacir berlarian di tengah kerumunan massa yang mencoba berlarian ke luar stadion.

"Saya berupaya tidak panik, meskipun sambil menahan sesak napas dan mata sudah berair karena tak kuat menahan penih. Secara perlahan-lahan akhirnya saya bisa ke luar stadion," ungkapnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content