Ketua DPW Perindo DIY: Turut Berduka Cita Atas Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan
Minggu, 02 Oktober 2022 - 12:11 WIB
YOGYAKARTA - Tragedi kemanusiaan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat laga Arema Malang vs Persebaya Surabaya rampung digelar. Sebanyak 127 orang meninggal dunia karena kejadian tersebut.
Ucapan duka belasungkawa disampaikan oleh Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti. Yuni mengatakan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini sangat memilukan di tengah kondisi persepakbolaan Indonesia yang baru mulai bangkit pasca pandemi COVID-19.
"Turut berduka cita dan prihatin yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan dini hari tadi. Ucapan belasungkawa saya sampaikan kepada keluarga korban baik itu suporter maupun anggota kepolisian yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut," ucap Yuni Astuti, Minggu 2 Oktober 2022.
"Tidak ada sepakbola yang seharga nyawa. Kiranya ungkapan ini harus direnungkan oleh banyak pihak agar kejadian serupa tak lagi terjadi," tutur Yuni Astuti.
Yuni Astuti menjabarkan jika kompetisi yang diadakan ini mengandung niat baik yaitu agar muncul bibit-bibit pesepakbola handal dari Indonesia. Ke depan, dari kompetisi yang digelar PSSI ini diharapkan bisa membentuk timnas yang kuat dan berprestasi di kancah dunia.
Yuni Astuti meminta agar peristiwa serupa tak terjadi lagi di masa mendatang. Untuk itu, kata Yuni Astuti perlu masukan, perbaikan dan kerja keras dari banyak pihak agar tragedi seperti di Stadion Kanjuruhan tak terjadi lagi.
"Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer di dunia termasuk di Indonesia. Antusiasme dan fanatisme para penggemar sepakbola di Indonesia ini tidaklah diragukan lagi," ungkap Yuni Astuti.
Baca: 10 Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Teridentifikasi Lewat Foto, Keluarga Histeris.
"Tata kelola pertandingan dan kompetisi sepakbola ke depannya harus lebih baik lagi agar tragedi seperti di Stadion Kanjuruhan tak lagi terulang. Semoga tragedi semacam ini tak lagi terjadi," sambung kader Pemuda Pancasila DIY ini.
Yuni Astuti menyarankan agar penyelenggara untuk menghentikan kompetisi untuk sementara waktu agar ada intropeksi bersama. "Pengelola kompetisi dan PSSI sebaiknya menghentikan Liga untuk sementara waktu untuk melakukan evaluasi dan perbaikan," ucap Yuni Astuti.
Ucapan duka belasungkawa disampaikan oleh Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti. Yuni mengatakan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini sangat memilukan di tengah kondisi persepakbolaan Indonesia yang baru mulai bangkit pasca pandemi COVID-19.
"Turut berduka cita dan prihatin yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan dini hari tadi. Ucapan belasungkawa saya sampaikan kepada keluarga korban baik itu suporter maupun anggota kepolisian yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut," ucap Yuni Astuti, Minggu 2 Oktober 2022.
"Tidak ada sepakbola yang seharga nyawa. Kiranya ungkapan ini harus direnungkan oleh banyak pihak agar kejadian serupa tak lagi terjadi," tutur Yuni Astuti.
Yuni Astuti menjabarkan jika kompetisi yang diadakan ini mengandung niat baik yaitu agar muncul bibit-bibit pesepakbola handal dari Indonesia. Ke depan, dari kompetisi yang digelar PSSI ini diharapkan bisa membentuk timnas yang kuat dan berprestasi di kancah dunia.
Yuni Astuti meminta agar peristiwa serupa tak terjadi lagi di masa mendatang. Untuk itu, kata Yuni Astuti perlu masukan, perbaikan dan kerja keras dari banyak pihak agar tragedi seperti di Stadion Kanjuruhan tak terjadi lagi.
"Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer di dunia termasuk di Indonesia. Antusiasme dan fanatisme para penggemar sepakbola di Indonesia ini tidaklah diragukan lagi," ungkap Yuni Astuti.
Baca: 10 Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Teridentifikasi Lewat Foto, Keluarga Histeris.
"Tata kelola pertandingan dan kompetisi sepakbola ke depannya harus lebih baik lagi agar tragedi seperti di Stadion Kanjuruhan tak lagi terulang. Semoga tragedi semacam ini tak lagi terjadi," sambung kader Pemuda Pancasila DIY ini.
Yuni Astuti menyarankan agar penyelenggara untuk menghentikan kompetisi untuk sementara waktu agar ada intropeksi bersama. "Pengelola kompetisi dan PSSI sebaiknya menghentikan Liga untuk sementara waktu untuk melakukan evaluasi dan perbaikan," ucap Yuni Astuti.
(nag)
tulis komentar anda