5 Tradisi Cari Jodoh Unik di Nusantara: Omed-omedan sampai Gredoan Cuma Ada di Indonesia
Jum'at, 23 September 2022 - 16:55 WIB
3. Gredoan (Banyuwangi)
Berikutnya ada tradisi Gredoan yang berasal dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Dikutip dari Skripsi berjudul Tradisi Gredoan Pada Suku Osing Ditinjau Dari ‘Urf karya Fahmi Bahar Prabowo, keberadaan tradisi gredoan di masyarakat Osing sudah ada sejak zaman dulu.
Tradisi Gredoan diartikan sebagai sebuah tradisi yang menjadi ajang pencarian jodoh bagi suku Osing. Dalam pelaksanaannya, tradisi ini terbuka dan berlaku bagi perjaka, gadis, duda, maupun janda sekalipun.
Penamaan Gredoan sendiri berasal dari kata bahasa Osing, yaitu Nggridu yang berarti goda atau menggoda. Menurut salah satu tokoh, gredoan juga bisa diartikan sebagai cara yang lebih baik bagi gadis, jejaka, duda, atau janda untuk saling mengenal.
Lebih lanjut, tradisi gredoan yang dilakukan pada zaman sekarang hanya dilakukan setahun sekali, yakni ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw atau biasa disebut masyarakat Suku Osing dengan Mauludan.
Para pelaku tradisi Gredoan dari Suku Osing ini percaya bahwa berkenalan melalui gredoan akan berlanjut sampai jenjang pernikahan.
4. Tarian Emaida Yibu (Papua)
Beralih ke tanah Papua, ada sebuah tradisi cari jodoh unik yang bernama Tarian Emaida Yibu. Dikutip dari pemberitaan MPI, tradisi ini dalam riwayatnya biasa dilakukan oleh Suku Mee yang akan membangun sebuah rumah dari bambu dan kayu.
Dalam teknisnya, Tarian Emaida Yibu ini akan membuat para lelaki dan perempuan menari di dalam rumah tersebut. Pada setiap tariannya, mereka akan mencoba untuk saling menarik perhatian lawan jenisnya sampai menemukan pilihan hati.
5. Kabuenga (Wakatobi)
Berikutnya ada tradisi Gredoan yang berasal dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Dikutip dari Skripsi berjudul Tradisi Gredoan Pada Suku Osing Ditinjau Dari ‘Urf karya Fahmi Bahar Prabowo, keberadaan tradisi gredoan di masyarakat Osing sudah ada sejak zaman dulu.
Tradisi Gredoan diartikan sebagai sebuah tradisi yang menjadi ajang pencarian jodoh bagi suku Osing. Dalam pelaksanaannya, tradisi ini terbuka dan berlaku bagi perjaka, gadis, duda, maupun janda sekalipun.
Penamaan Gredoan sendiri berasal dari kata bahasa Osing, yaitu Nggridu yang berarti goda atau menggoda. Menurut salah satu tokoh, gredoan juga bisa diartikan sebagai cara yang lebih baik bagi gadis, jejaka, duda, atau janda untuk saling mengenal.
Lebih lanjut, tradisi gredoan yang dilakukan pada zaman sekarang hanya dilakukan setahun sekali, yakni ketika peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw atau biasa disebut masyarakat Suku Osing dengan Mauludan.
Para pelaku tradisi Gredoan dari Suku Osing ini percaya bahwa berkenalan melalui gredoan akan berlanjut sampai jenjang pernikahan.
4. Tarian Emaida Yibu (Papua)
Beralih ke tanah Papua, ada sebuah tradisi cari jodoh unik yang bernama Tarian Emaida Yibu. Dikutip dari pemberitaan MPI, tradisi ini dalam riwayatnya biasa dilakukan oleh Suku Mee yang akan membangun sebuah rumah dari bambu dan kayu.
Dalam teknisnya, Tarian Emaida Yibu ini akan membuat para lelaki dan perempuan menari di dalam rumah tersebut. Pada setiap tariannya, mereka akan mencoba untuk saling menarik perhatian lawan jenisnya sampai menemukan pilihan hati.
5. Kabuenga (Wakatobi)
tulis komentar anda