Antisipasi Penyebaran Corona, Ini Langkah Tegas Bupati Bima
Selasa, 14 April 2020 - 06:36 WIB
BIMA - Mengatisipasi serta mencegah masuknya Virus Corona di Kabupaten Bima-Nusa Tenggara Barat, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri bersama tim gugus Covid-19 telah mengambil langkah cepat dalam menghadapi wabah yang mematikan itu.
Beberapa reaksi cepat telah ditegaskan oleh Bupati yang disampaikan dalam rapat oleh tim gugus di Aula Sekda Setempat pada Senin (13/4). Di antaranya, memperpanjang liburan sekolah, meminta kepada Kepala Desa dan Camat agar selalu memantau warganya yang sudah keluar maupun datang dari luar daerah dan luar negeri.
Selain itu, dihimbau bagi warga untuk selalu menggunakan masker, dan tidak terlalu beraktivitas di luar rumah terkecuali benar benar ada urusan yang sangat penting. Dan selalu isolasi diri menghindari kontaminasi langsung dengan siapapun.
"Kabupaten Bima saat ini masih zona aman dari Covid-19. Meski demikian, upaya pencegahan dan mengantisipasi masuknya virus corona yang semakin mewabah terus kami tingkatkan dengan berbagai cara," kata Bupati Bima, Senin (13/4/2020).
Berdasarkan rincian data yang terupdate hingga Senin (13/4), bahwa di Kabupaten Bima belum satu pun ada yang posotif terkena virus corona, meski sebelumnya ada sejumlah pasien yang dicurigai terpapar virus yang mematikan itu.
Data saat ini di 18 Kecamatan, Kabupaten Bima, Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) sebanyak 1905 orang dan 1010 orang sudah selesai dalam pemantauan. Orang Tanpa Gejala (OTG) dari 843 orang, sebanyak 68 orang sudah selesai dipantau. Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 455 orang, namun yang sudah selesai dipantau 300 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9 orang, dan 6 di antaranya negatif, sementara 3 orang lainnya masih menunggu hasil tes swab yang telah dikirim ke Jakarta.
"Empat kategori di atas yakni PPTG, OTG, ODP, dan PDP, baik yang masih dipantau maupun yang sudah selesai dipantau agar tetap isolasi diri. Kami dari Pemerintah pun tetap selalu memantau meski Rapid Tesnya negatif. Dan diharapkan Kades serta Camat untuk tetap serius dalam memantau warganya," tegas Bupati Bima, IDP sapaan akrab Indah Dhamayanti Putri.
Dijelaskannya, bahwa di 21 unit Puskesmas di Kabupaten Bima kesemuanya pernah dirawat pasien PPTG, OTG, dan ODP, setelah mereka pulang dari luar daerah. Keseriusan dalam menangani Covid-19 yang semakin mewabah ini pula, Bupati pun telah menyiapkan tempat dan tim Covid-19 jika sewaktu waktu kondisi krusial terjadi terkait virus corona.
"Dalam rumusan kita, ada empat tempat isolasi yang telah kami siapkan yaitu RSUD Bima, Rumah Sakit Sondosia, GOR dan Rusunawa. Selain itu, Pemkab Bima telah menyediakan anggaran 4 miliar untuk penanganan orang miskin dan kita juga telah menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis yang langsung diterima oleh Direktur Rumah Sakit," terang IDP.
Dihimbaunya pula, meski banyak anggaran yang digelontorka oleh pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk penanganan Covid-19, namun lebih baik warga mampu mencegahnya dari pada mengobati. Hal itu dikarenakan, virus corona hingga saat ini belum ditemukan obatnya dan hanya pihak media bisa menyediakan antibodi. "Untuk mencegahnya adalah dengan selalu cuci tangan, jaga jarak, dan bila perlu menjemur diri pada pagi hari," pungkasnya.
Beberapa reaksi cepat telah ditegaskan oleh Bupati yang disampaikan dalam rapat oleh tim gugus di Aula Sekda Setempat pada Senin (13/4). Di antaranya, memperpanjang liburan sekolah, meminta kepada Kepala Desa dan Camat agar selalu memantau warganya yang sudah keluar maupun datang dari luar daerah dan luar negeri.
Selain itu, dihimbau bagi warga untuk selalu menggunakan masker, dan tidak terlalu beraktivitas di luar rumah terkecuali benar benar ada urusan yang sangat penting. Dan selalu isolasi diri menghindari kontaminasi langsung dengan siapapun.
"Kabupaten Bima saat ini masih zona aman dari Covid-19. Meski demikian, upaya pencegahan dan mengantisipasi masuknya virus corona yang semakin mewabah terus kami tingkatkan dengan berbagai cara," kata Bupati Bima, Senin (13/4/2020).
Berdasarkan rincian data yang terupdate hingga Senin (13/4), bahwa di Kabupaten Bima belum satu pun ada yang posotif terkena virus corona, meski sebelumnya ada sejumlah pasien yang dicurigai terpapar virus yang mematikan itu.
Data saat ini di 18 Kecamatan, Kabupaten Bima, Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) sebanyak 1905 orang dan 1010 orang sudah selesai dalam pemantauan. Orang Tanpa Gejala (OTG) dari 843 orang, sebanyak 68 orang sudah selesai dipantau. Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 455 orang, namun yang sudah selesai dipantau 300 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9 orang, dan 6 di antaranya negatif, sementara 3 orang lainnya masih menunggu hasil tes swab yang telah dikirim ke Jakarta.
"Empat kategori di atas yakni PPTG, OTG, ODP, dan PDP, baik yang masih dipantau maupun yang sudah selesai dipantau agar tetap isolasi diri. Kami dari Pemerintah pun tetap selalu memantau meski Rapid Tesnya negatif. Dan diharapkan Kades serta Camat untuk tetap serius dalam memantau warganya," tegas Bupati Bima, IDP sapaan akrab Indah Dhamayanti Putri.
Dijelaskannya, bahwa di 21 unit Puskesmas di Kabupaten Bima kesemuanya pernah dirawat pasien PPTG, OTG, dan ODP, setelah mereka pulang dari luar daerah. Keseriusan dalam menangani Covid-19 yang semakin mewabah ini pula, Bupati pun telah menyiapkan tempat dan tim Covid-19 jika sewaktu waktu kondisi krusial terjadi terkait virus corona.
"Dalam rumusan kita, ada empat tempat isolasi yang telah kami siapkan yaitu RSUD Bima, Rumah Sakit Sondosia, GOR dan Rusunawa. Selain itu, Pemkab Bima telah menyediakan anggaran 4 miliar untuk penanganan orang miskin dan kita juga telah menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis yang langsung diterima oleh Direktur Rumah Sakit," terang IDP.
Dihimbaunya pula, meski banyak anggaran yang digelontorka oleh pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk penanganan Covid-19, namun lebih baik warga mampu mencegahnya dari pada mengobati. Hal itu dikarenakan, virus corona hingga saat ini belum ditemukan obatnya dan hanya pihak media bisa menyediakan antibodi. "Untuk mencegahnya adalah dengan selalu cuci tangan, jaga jarak, dan bila perlu menjemur diri pada pagi hari," pungkasnya.
(mpur)
tulis komentar anda