32 Lansia Penghuni Panti Positif Covid-19 di Rembang
Kamis, 02 Juli 2020 - 07:32 WIB
SEMARANG - Sejumlah tenaga medis disiagakan di panti lanjut usia (lansia) Rembang Jawa Tengah, menyusul puluhan penghuninya terpapar COVID-19.
Para penghuni panti perlu mendapat perhatian lebih karena berusia lanjut dan rawan tertular virus corona. (Baca juga: Satu Polisi di Rembang Meninggal Akibat Serangan COVID-19 )
"Kalau yang panti itu banyak, (ada) 32 (orang). Yang positif dirawat di rumah sakit, dan lainnya sudah kita tes negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo kepada awak media, Rabu (1/7/2020).
"Dan itu (penghuni negatif Covid-19) tetap ada di panti, tapi dengan pengawasan khusus karena mereka mempunyai faktor pengorbit dan usianya sudah lanjut," jelas dia.
Petugas kesehatan mendirikan posko di kawasan panti agar memudahkan proses pengawasan. Mereka secara rutin memantau kesehatan penghuni panti, termasuk memberikan tindakan penanganan jika dibutuhkan.
"Maka kami mendirikan pos kesehatan. kami dari Dinas Kesehatan provinsi di sana dilengkapi dengan tenaga medis perawatan selama 24 jam. Tugas mereka adalah mengawasi, terus melakukan pengecekan, terus rujukan kalau perlu," kata dia.
Dia menceritakan, kemarin karena ada yang tidak mau makan dan tidak bisa bangun akhirnya dirujuk ke rumah sakit. "Satu lagi yang karena ada gangguan kejiwaan, juga kita rujuk ke rumah sakit," pungkas dia.
Para penghuni panti perlu mendapat perhatian lebih karena berusia lanjut dan rawan tertular virus corona. (Baca juga: Satu Polisi di Rembang Meninggal Akibat Serangan COVID-19 )
"Kalau yang panti itu banyak, (ada) 32 (orang). Yang positif dirawat di rumah sakit, dan lainnya sudah kita tes negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo kepada awak media, Rabu (1/7/2020).
"Dan itu (penghuni negatif Covid-19) tetap ada di panti, tapi dengan pengawasan khusus karena mereka mempunyai faktor pengorbit dan usianya sudah lanjut," jelas dia.
Petugas kesehatan mendirikan posko di kawasan panti agar memudahkan proses pengawasan. Mereka secara rutin memantau kesehatan penghuni panti, termasuk memberikan tindakan penanganan jika dibutuhkan.
"Maka kami mendirikan pos kesehatan. kami dari Dinas Kesehatan provinsi di sana dilengkapi dengan tenaga medis perawatan selama 24 jam. Tugas mereka adalah mengawasi, terus melakukan pengecekan, terus rujukan kalau perlu," kata dia.
Dia menceritakan, kemarin karena ada yang tidak mau makan dan tidak bisa bangun akhirnya dirujuk ke rumah sakit. "Satu lagi yang karena ada gangguan kejiwaan, juga kita rujuk ke rumah sakit," pungkas dia.
(nth)
tulis komentar anda