BNPT Bentengi Anggota Polda Lampung dari Paham Radikal
Kamis, 01 September 2022 - 11:03 WIB
Dia menambahkan, sebagai aparat yang berhubungan langsung dengan masyarakat, anggota Polri memiliki peran besar dalam melindungi masyarakat dari penyebaran paham radikal terorisme.
Dengan adanya pembekalan ini jajaran anggota Polda Lampung diharapkan dapat bangkit untuk militan di dalam melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme ataupun intoleransi.
Sementara itu Irwasda Polda Lampung, Kombes Pol Sustri Bagus Setiawan mengatakan bahwa pembekalan bagi jajaran Polda Lampung ini sangat perlu. Karena tanpa disadari, polisi ini dalam kehidupan sosial juga bergaul dengan masyarakat. Di mana di dalam masyarakat itu tentunya ada virus-virus seperti radikal terorisme.
“Mudah mudahanini semua bisa dipahami oleh khususnya aparat Kepolisian bahwa paham tentang radikal, paham tentang ajaran-ajaran teroris itu sebenarnya bukanlah agama. Karena tidak ada agama yang membenarkan tentang kekerasan kekerasan yang terjadi,” ungkapnya.
Dengan adanya pembekalan tersebut jajaran Kepolisan di Polda Lampung juga akan melindungi diri dari paham radikal terorisme bagi lingkungan sekitar dan keluarganya.
Sementara itu pada malam harinya di Kota Metro, Lampung, Direktur Pencegahan BNPT memimpin acara Shalawat Kebangsaan Merah Putih dengan mengambil tema “Membangun Harmoni Bangsa untuk NKRI Harga Mati”.
Acara yang digelar hingga tengah malam ini dihadiri Muhibbin Habib Umar bin Muhdar Alhadad, jajaran Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat serta sekitar 10 ribu jamaah di Lapangan Banjarsari, Kota Metro.
Ahmad Nurwakhid menitipkan pesan bahwa Bangsa Indonesia ini akan maju, akan jaya dan akan sejahtera jika tetap menjaga empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sementara itu Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Siti Nurjanah mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk mencintai bangsa Indonesia. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya untuk meneguhkan moderasi beragama.
“Indonesia ini sangat kaya dengan berbagai perbedaan, tetapi tetap satu yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Artinya kita ini memiliki keragaman budaya, keragaman suku dan keragaman ras tetapi tetap satu yaitu Cinta Indonesia,” ujarnya.
Dengan adanya pembekalan ini jajaran anggota Polda Lampung diharapkan dapat bangkit untuk militan di dalam melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme ataupun intoleransi.
Sementara itu Irwasda Polda Lampung, Kombes Pol Sustri Bagus Setiawan mengatakan bahwa pembekalan bagi jajaran Polda Lampung ini sangat perlu. Karena tanpa disadari, polisi ini dalam kehidupan sosial juga bergaul dengan masyarakat. Di mana di dalam masyarakat itu tentunya ada virus-virus seperti radikal terorisme.
“Mudah mudahanini semua bisa dipahami oleh khususnya aparat Kepolisian bahwa paham tentang radikal, paham tentang ajaran-ajaran teroris itu sebenarnya bukanlah agama. Karena tidak ada agama yang membenarkan tentang kekerasan kekerasan yang terjadi,” ungkapnya.
Dengan adanya pembekalan tersebut jajaran Kepolisan di Polda Lampung juga akan melindungi diri dari paham radikal terorisme bagi lingkungan sekitar dan keluarganya.
Sementara itu pada malam harinya di Kota Metro, Lampung, Direktur Pencegahan BNPT memimpin acara Shalawat Kebangsaan Merah Putih dengan mengambil tema “Membangun Harmoni Bangsa untuk NKRI Harga Mati”.
Acara yang digelar hingga tengah malam ini dihadiri Muhibbin Habib Umar bin Muhdar Alhadad, jajaran Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat serta sekitar 10 ribu jamaah di Lapangan Banjarsari, Kota Metro.
Ahmad Nurwakhid menitipkan pesan bahwa Bangsa Indonesia ini akan maju, akan jaya dan akan sejahtera jika tetap menjaga empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sementara itu Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Siti Nurjanah mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk mencintai bangsa Indonesia. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya untuk meneguhkan moderasi beragama.
“Indonesia ini sangat kaya dengan berbagai perbedaan, tetapi tetap satu yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Artinya kita ini memiliki keragaman budaya, keragaman suku dan keragaman ras tetapi tetap satu yaitu Cinta Indonesia,” ujarnya.
tulis komentar anda