Jabar Terapkan Skema ABCDE Cegah HIV/AIDS, Simak Penjelasannya
Kamis, 01 September 2022 - 04:25 WIB
Lebih lanjut, Nina mengatakan, langkah lain yang dilakukan Pemprov Jabar dalam pencegahan penyebaran HIV dan AIDS adalah dengan elakukan skrining atau deteksi dini pada calon pengantin, ibu hamil, dan populasi kunci.
"Selain itu, melakukan treatmen pemberian obat ARV (anti retro virus) pada orang yang didiagnosis HIV positif adalah beberapa (upaya lain) yang telah kami lakukan dalam mencegah HIV," ungkapnya.
Adapun penanggulangan HIV/AIDS di Jabar yang sudah dilakukan, di antaranya adalah melakukan skrining dini tes HIV pada populasi kunci, yakni wanita pekerja seksual (WPS), lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, dan pengguna narkoba suntik (penasun).
"Selain itu, skrining dilakukan juga kepada ibu hamil pasien TB, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di layanan maupun secara mobile," terangnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran ibu hamil yang dites HIV, sifilis, dan hepatitis B untuk eliminasi pada bayi baru lahir dari ibu yang positif HIV, sifilis, dan hepatitis B. Juga melakukan pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten/ kota.
"Kita telah mewajibkan ibu hamil trimester pertama yang mengunjungi faskes untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Tes HIV atas inisiatif pemberi layanan kesehatan dan konseling (TIPK) kepada ibu hamil untuk melakukan tes sifilis, HIV, dan hepatitis B, dalam rangka mencapai triple eliminasi di Jawa Barat," pungkasnya.
"Selain itu, melakukan treatmen pemberian obat ARV (anti retro virus) pada orang yang didiagnosis HIV positif adalah beberapa (upaya lain) yang telah kami lakukan dalam mencegah HIV," ungkapnya.
Adapun penanggulangan HIV/AIDS di Jabar yang sudah dilakukan, di antaranya adalah melakukan skrining dini tes HIV pada populasi kunci, yakni wanita pekerja seksual (WPS), lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, dan pengguna narkoba suntik (penasun).
"Selain itu, skrining dilakukan juga kepada ibu hamil pasien TB, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di layanan maupun secara mobile," terangnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran ibu hamil yang dites HIV, sifilis, dan hepatitis B untuk eliminasi pada bayi baru lahir dari ibu yang positif HIV, sifilis, dan hepatitis B. Juga melakukan pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten/ kota.
"Kita telah mewajibkan ibu hamil trimester pertama yang mengunjungi faskes untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Tes HIV atas inisiatif pemberi layanan kesehatan dan konseling (TIPK) kepada ibu hamil untuk melakukan tes sifilis, HIV, dan hepatitis B, dalam rangka mencapai triple eliminasi di Jawa Barat," pungkasnya.
(san)
tulis komentar anda