Dikritik Tidak Terurus, Benda-benda Pusaka Keraton Kasepuhan Dibersihkan
Rabu, 01 Juli 2020 - 13:18 WIB
CIREBON - Sorotan terhadap Keraton Kasepuhan yang dianggap tidak mengurus benda benda pusaka peninggalan Sunan Gunung Jati, langsung direspon Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, yang langsung melakukan bersih bersih museum dan benda pusaka, Rabu (1/7/2020).
Pembersihan benda benda pusaka peninggalan ini dilakukan dengan sangat hati hati. Mulai dari keris, tombak serta mahkota, dibersikan debunya dengan menggunakan kuas khusus. Sedangkan cairan yang digunakan memakai perasan jeruk nipis dan air kelapa. Bukan hanya pembersihan benda benda pusaka saja, pihak keraton juga menyediakan tempat penyimpanan benda pusaka dan barang barang kuno dalam sebuah museum.
Menurut Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, pembersihan benda benda pusaka ini sebagai bentuk perhatian keraton dalam melestarikan peninggalan Sunan Gunung Jati. "Kami mengelak kalau selama ini tidak memperhatikan peninggalan benda benda kuno ini," ujarnya. (Baca: Peringatan Hari Bhayangkara, Gubernur Jawa Barat Sampaikan Ini )
Ditambahkan, selain pembersihan secara rutin yang dilakukan seminggu sekali, setiap tahun pihaknya juga melakukan pembersihan dengan ritual ritual khusus. "Biasanya kami membersihkanya saat malam satu suro," katanya.
Dengan kondisi ini, pihaknya berharap destinasi wisata dan budaya di keraton Kasepuhan menjadi tujuan wisatawan. Sebelumnya Keraton Kasepuhan mendapat kritikan dari Raden Raharjo Djali yang merupakan cucu Sultan Sepuh ke XI. Selama kepemimpinan Sultan PRA Arief, Keraton Kasepuhan dianggap tidak terurus dan cenderung kotor.
Pembersihan benda benda pusaka peninggalan ini dilakukan dengan sangat hati hati. Mulai dari keris, tombak serta mahkota, dibersikan debunya dengan menggunakan kuas khusus. Sedangkan cairan yang digunakan memakai perasan jeruk nipis dan air kelapa. Bukan hanya pembersihan benda benda pusaka saja, pihak keraton juga menyediakan tempat penyimpanan benda pusaka dan barang barang kuno dalam sebuah museum.
Menurut Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, pembersihan benda benda pusaka ini sebagai bentuk perhatian keraton dalam melestarikan peninggalan Sunan Gunung Jati. "Kami mengelak kalau selama ini tidak memperhatikan peninggalan benda benda kuno ini," ujarnya. (Baca: Peringatan Hari Bhayangkara, Gubernur Jawa Barat Sampaikan Ini )
Ditambahkan, selain pembersihan secara rutin yang dilakukan seminggu sekali, setiap tahun pihaknya juga melakukan pembersihan dengan ritual ritual khusus. "Biasanya kami membersihkanya saat malam satu suro," katanya.
Dengan kondisi ini, pihaknya berharap destinasi wisata dan budaya di keraton Kasepuhan menjadi tujuan wisatawan. Sebelumnya Keraton Kasepuhan mendapat kritikan dari Raden Raharjo Djali yang merupakan cucu Sultan Sepuh ke XI. Selama kepemimpinan Sultan PRA Arief, Keraton Kasepuhan dianggap tidak terurus dan cenderung kotor.
(don)
tulis komentar anda