Totalitas, 31 Peserta Pawai Representasikan Seni Budaya Khas Bojonegoro
Minggu, 28 Agustus 2022 - 13:54 WIB
BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Pawai Budaya, Minggu (28/8/2022). Bertema 'Pesona Budaya Bojonegoro' pawai budaya ini berlangsung semarak. Para peserta merepresentasikan Bojonegoro lewat penampilan yang menunjukkan kekayaan seni dan budaya yang beragam.
Terdapat 31 peserta yang masing-masing mengangkat tema seni budaya yang berbeda. Beberapa di antaranya bertema Wali Kidangan, Legenda Bayi Rondo Kuning, Sendang Nanom, hingga Tradisi Wiwit Panen Padi, Tari Tayub, dan Legenda Bremono Bremani. Semua adalah khas lokal Bojonegoro.
Sementara beberapa peserta umum mengangkat tema variatif. Di antaranya seperti dari RS. Aisyiyah mengangkat tema Munggut, Pesta Rakyat Hadiah Tuhan Melalui Bengawan. Peserta umum dari Kampung Pancasila Kelurahan Karangpacar, Klenteng Hok Swie Bio mengusung tema Sembahyang Rebutan Sedekah Bumi. Para peserta tampil totalitas dalam merepresentasikan pesona budaya Bojonegoro baik melalui busana, riasan, atribut pawai hingga musik tradisional seperti oklik.
Rangkaian acara Pawai Budaya ini untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Peserta meliputi pelajar di tingkat SLTA/SMK/MA/Perguruan Tinggi/Umum. Rute pawai melalui Jl. P. Mas Tumapel – Jl. Mastrip – Jl. MH. Thamrin – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Teuku Umar – Jl. WR. Supratman – Jl. Rajawali - Jl. Imam Bonjol.
Kepala Disbudpar Budiyanto menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk menggali, menyosialisasikan, serta mengedukasi warga mengenai seni budaya. Selain itu juga turut serta melestarikan seni dan budaya. Rangkaian Pawai Budaya sebelumnya digelar hingga Senin (25/8/2022) untuk tingkat SD/MI, SMP dan MTs.
"Pelaksananan dua hari. Minggu dan Senin. Untuk hari ini ada 31 peserta. Dengan rincian 13 kelompok dari SMA, SMK dan MA. Sementara 18 kelompok perguruan tinggi dan umum. Sementara untuk SD/MI dan SMP/MTs sebanyak 27 peserta," jelasnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awannah dalam sambutan dan arahannya mengatakan, sudah dua tahun lebih Bojonegoro tidak mengadakan pawai budaya. Sehingga, hari ini mulai ada pawai budaya. "Saya melihat masyarakat sangat antusias dengan adanya pawai budaya ini. Selain untuk memupuk budaya Bojonegoro, juga menumbuhkembangkan sektor-sektor ekonomi utamanya produk Bojonegoro," ujarnya.
Dalam momen ini, Bupati Bojonegoro juga turut menyapa warga Bojonegoro dan menggunakan produk putra daerah dari Zahida Painting berupa art painting dengan media kain. Bupati mengajak untuk menghargai produk lokal karena seni dan desain lokal juga cantik, menarik dan berdaya saing tinggi.
"Ke depan kami juga mendorong putra-putri untuk terus berinovasi. Dan sebentar lagi akan ada Nglenyer Fashion Week. Ini melibatkan putra-putri daerah," ucap Bupati disambut antusias.
Bupati berharap, kontribusi muda-mudi terus berinovasi dan menumbuhkan sektor usaha termasuk mengurangi angka pengangguran. Selain itu, Bupati Anna juga berpesan untuk menjaga kamtibmas dan prokes termasuk menjaga kesehatan.
Selanjutnya, pemukulan oklik pertanda dimulainya Pawai Budaya Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022. Hadir dalam Pawai. Budaya, jajaran Forkopimda, DPRD, jajaran asisten, staf ahli dan kepala OPD, dewan juri, serta seluruh peserta dan warga.
Terdapat 31 peserta yang masing-masing mengangkat tema seni budaya yang berbeda. Beberapa di antaranya bertema Wali Kidangan, Legenda Bayi Rondo Kuning, Sendang Nanom, hingga Tradisi Wiwit Panen Padi, Tari Tayub, dan Legenda Bremono Bremani. Semua adalah khas lokal Bojonegoro.
Sementara beberapa peserta umum mengangkat tema variatif. Di antaranya seperti dari RS. Aisyiyah mengangkat tema Munggut, Pesta Rakyat Hadiah Tuhan Melalui Bengawan. Peserta umum dari Kampung Pancasila Kelurahan Karangpacar, Klenteng Hok Swie Bio mengusung tema Sembahyang Rebutan Sedekah Bumi. Para peserta tampil totalitas dalam merepresentasikan pesona budaya Bojonegoro baik melalui busana, riasan, atribut pawai hingga musik tradisional seperti oklik.
Rangkaian acara Pawai Budaya ini untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Peserta meliputi pelajar di tingkat SLTA/SMK/MA/Perguruan Tinggi/Umum. Rute pawai melalui Jl. P. Mas Tumapel – Jl. Mastrip – Jl. MH. Thamrin – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Teuku Umar – Jl. WR. Supratman – Jl. Rajawali - Jl. Imam Bonjol.
Kepala Disbudpar Budiyanto menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk menggali, menyosialisasikan, serta mengedukasi warga mengenai seni budaya. Selain itu juga turut serta melestarikan seni dan budaya. Rangkaian Pawai Budaya sebelumnya digelar hingga Senin (25/8/2022) untuk tingkat SD/MI, SMP dan MTs.
"Pelaksananan dua hari. Minggu dan Senin. Untuk hari ini ada 31 peserta. Dengan rincian 13 kelompok dari SMA, SMK dan MA. Sementara 18 kelompok perguruan tinggi dan umum. Sementara untuk SD/MI dan SMP/MTs sebanyak 27 peserta," jelasnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awannah dalam sambutan dan arahannya mengatakan, sudah dua tahun lebih Bojonegoro tidak mengadakan pawai budaya. Sehingga, hari ini mulai ada pawai budaya. "Saya melihat masyarakat sangat antusias dengan adanya pawai budaya ini. Selain untuk memupuk budaya Bojonegoro, juga menumbuhkembangkan sektor-sektor ekonomi utamanya produk Bojonegoro," ujarnya.
Dalam momen ini, Bupati Bojonegoro juga turut menyapa warga Bojonegoro dan menggunakan produk putra daerah dari Zahida Painting berupa art painting dengan media kain. Bupati mengajak untuk menghargai produk lokal karena seni dan desain lokal juga cantik, menarik dan berdaya saing tinggi.
"Ke depan kami juga mendorong putra-putri untuk terus berinovasi. Dan sebentar lagi akan ada Nglenyer Fashion Week. Ini melibatkan putra-putri daerah," ucap Bupati disambut antusias.
Bupati berharap, kontribusi muda-mudi terus berinovasi dan menumbuhkan sektor usaha termasuk mengurangi angka pengangguran. Selain itu, Bupati Anna juga berpesan untuk menjaga kamtibmas dan prokes termasuk menjaga kesehatan.
Selanjutnya, pemukulan oklik pertanda dimulainya Pawai Budaya Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022. Hadir dalam Pawai. Budaya, jajaran Forkopimda, DPRD, jajaran asisten, staf ahli dan kepala OPD, dewan juri, serta seluruh peserta dan warga.
(ars)
tulis komentar anda