Kisah Abdul Latief Hendraningrat, Mantan Wedana Betawi yang Jadi Pengibar Pertama Bendera Merah Putih

Kamis, 18 Agustus 2022 - 06:14 WIB


Sejak muda, Abdul Latief Hendraningrat telah aktif dalam pergerakan. Dia tercatat pernah aktif dalam Perkumpulan Indonesia Moeda dan Kelompok Kepanduan Partai Indonesia Raya pimpinan Soeryawirawan.

Dirinya bahkan pernah memimpin rombongan kesenian Hindia Belanda, dalam perhelatan New York Fair I di Amerika Serikat (AS). Dalam pemerintahan, Abdul Latief Hendraningrat pernah menjabat sebagai Wedana Betawi.

Dia juga mengajar Bahasa Inggris di Perguruan Rakyat dan Muhammadiyah Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang, dia masuk Chou Zeinen Kurunzo se Jawa sebagai Chu Dancho, pada 1943.

Saat detik-detik pernyataan proklamasi kemerdekaan akan dibacakan Bung Karno, Abdul Latief Hendraningrat sudah terlibat dalam gerakan. Dia mewakili Pembela Tanah Air (PETA) di luar kelompok pemuda di Jakarta.



Setelah Indonesia merdeka, dia menjadi atasan militer RI di Manila dan Washington. Dia pernah menjadi Direktur Sekolah Staf Komando Angkatan Darat dan Sekretaris Militer Presiden, pada 1959.

Berdasarkan keputusan Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata RI No.50/PANGTI/II/1966 tanggal 16 September 1966, mulai tanggal 30 September 1966 dia pensiun dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal TNI.

Uang pensiunnya sebagai Brigadir Jenderal TNI, pada Oktober 1966, sebesar Rp1.951.000 perbulan. Di luar uang pensiunnya, dia juga mendapatkan penghasilan sebagai anggota DPR Gotong Royong (GR).



Meski demikian, Abdul Latief Hendraningrat merasa pendapatannya itu tidak cukup untuk membiayai kehidupan dan pendidikan keempat putrinya. Lalu, dia pun membuka jasa biro perjalanan dan kembali ke dunia pendidikan.

Pada Senin malam 14 Maret 1983, Abdul Latief Hendraningrat meninggal pada usia 72 tahun, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta, dan dimakamkan pada 18 Maret 1983 di TMP Kalibata.

Sumber tulisan:

1. Sidik Kertapati, Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, Pustaka Pena, 2000.

2. Dr Nidjo Sandjojo, dikutip dari Antologi Laporan Hasil Teks Biografi, Perahu Litera, 2017.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More