OBAT Apps dan APDFI Berkolaborasi untuk Implementasi Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek
Jum'at, 29 Juli 2022 - 15:41 WIB
PADANG - OBAT Apps dan Asosiasi Pendidikan Farmasi Indonesia (APDFI) telah menandatangani nota kesepahaman tentang pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pintar Akreditasi bagi kampus Diploma Farmasi di Indonesia. Ada pun penandatanganan tersebut terselenggara di aula utama hotel Truntum Padang, Sumatera Barat.
Menurut Direktur OBAT Apps, apt. Ashari Wahyu B.A, S.Farm, dua program utama yang tercantum dalam perjanjian kerja sama tersebut dapat membantu mewujudkan cita-cita pendidikan nasional dengan mengintegrasikan jaringan pendidikan farmasi di seluruh Indonesia paska pademi.
“Setelah mengevaluasi kerjasama untuk mempercepat pembelajaran farmasi di ranah digital bagi mahasiswa dan dosen, kini kami berupaya untuk mendorong kampus dan Sumber Daya Manusia agar lebih berdaya melalui kerjasama kolaboratif dengan jaringan kampus farmasi serta praktisi baik di Indonesia maupun dunia," terang Ashari melalui pesan virtual pada Senin, (18/7/2022) lalu.
Lebih lanjut, Ashari menambahkan, selain mengakselerasi MBKM bagi kampus diploma farmasi untuk memenuhi 8 Indeks Kinerja Utama (IKU), program Pintar Akreditasi juga diluncurkan untuk menjawab tantangan akreditasi kampus melalui pendampingan dari fasilitator berpengalaman untuk perbaikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Selama ini banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mempersiapkan akreditasi, beberapa diantaranya adalah persiapan administrasi dan migrasi data bagi program studi maupun kampus.
Baca: Jumlah Pemohon Paspor di Sulsel Alami Kenaikan 2 Tahun Terakhir.
Maka dari itu, Ketua pusat APDFI , Dra. apt. Yusmaniar, M.Biomed menyampaikan apresiasi kepada OBAT Apps, platform pembelajaran Farmasi besutan PT. Obat Inovasi Indonesia atas inisiatif program akselerasi MBKM serta Pintar Akreditasi .
"Melalui program pintar akreditasi ini kami mengharap kampus dapat mengelola administrasi akreditasi secara lebih efisien dan dapat fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia," tutup Yusmaniar.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan 130 kampus diploma farmasi seluruh Indonesia.
Menurut Direktur OBAT Apps, apt. Ashari Wahyu B.A, S.Farm, dua program utama yang tercantum dalam perjanjian kerja sama tersebut dapat membantu mewujudkan cita-cita pendidikan nasional dengan mengintegrasikan jaringan pendidikan farmasi di seluruh Indonesia paska pademi.
“Setelah mengevaluasi kerjasama untuk mempercepat pembelajaran farmasi di ranah digital bagi mahasiswa dan dosen, kini kami berupaya untuk mendorong kampus dan Sumber Daya Manusia agar lebih berdaya melalui kerjasama kolaboratif dengan jaringan kampus farmasi serta praktisi baik di Indonesia maupun dunia," terang Ashari melalui pesan virtual pada Senin, (18/7/2022) lalu.
Lebih lanjut, Ashari menambahkan, selain mengakselerasi MBKM bagi kampus diploma farmasi untuk memenuhi 8 Indeks Kinerja Utama (IKU), program Pintar Akreditasi juga diluncurkan untuk menjawab tantangan akreditasi kampus melalui pendampingan dari fasilitator berpengalaman untuk perbaikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Selama ini banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mempersiapkan akreditasi, beberapa diantaranya adalah persiapan administrasi dan migrasi data bagi program studi maupun kampus.
Baca: Jumlah Pemohon Paspor di Sulsel Alami Kenaikan 2 Tahun Terakhir.
Maka dari itu, Ketua pusat APDFI , Dra. apt. Yusmaniar, M.Biomed menyampaikan apresiasi kepada OBAT Apps, platform pembelajaran Farmasi besutan PT. Obat Inovasi Indonesia atas inisiatif program akselerasi MBKM serta Pintar Akreditasi .
"Melalui program pintar akreditasi ini kami mengharap kampus dapat mengelola administrasi akreditasi secara lebih efisien dan dapat fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia," tutup Yusmaniar.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan 130 kampus diploma farmasi seluruh Indonesia.
(nag)
tulis komentar anda