Menteri Desa Lepas 4.397 Mahasiswa KKN Tematik Covid-19
Sabtu, 27 Juni 2020 - 18:13 WIB
YOGYAKARTA - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melepas 4397 mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan praktik kependidikan tematik Covid-19.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT )Abdul Halim Iskandar melepas para mahasiswa tersebut di auditorium UNY, Sabtu (27/6/2020). Pelepasan ditandai secara simbolis dengan penyerahan buku dan masker, kepada empat perwakilan mahasiswa. Dua mahasiswa perwakilan KKN dan dua mahasiswa praktek kependidikan.
Kepala pusat pengelolaan KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UNY Tri Atmanto mengatakan untuk pelaksanaan KKN di masa pandemi Covid-19 UNY mengunakan strategi KKN yang dilakukan di tempat tinggal masing-masing. Sehingga tidak terjadi perpindahan mahasiswa di tempat tinggalnya ke kampus maupun ke lokasi KKN seperti biasanya.
“Jadi kalau mahasiswa itu tinggal di satu desa, maka mereka akan KKN di desa dimana mereka tinggal. Mereka akan difasilitasi perizinan dari UNY, mahasiswa meminta izin kepada pemerintah desa setempat untuk melaksanan KKN di desa mereka masing-masing,” kata Tri soal KKN dan praktik pendidikan tematik Covid-19, Sabtu (27/6/2020).
Selain itu, untuk pelaksanaannya juga secara individual, sebab tidak memungkinkan untuk mengumpulkan mahasiswa dan massa dan untuk pelaksanaannya dengan daring. (Baca juga: Kemendes PDTT Gandeng Perguruan Tinggi Berdayakan Masyarakat Desa )
Untuk itu, LPPM UNY membuat sistem monitoring dan laporan secara daring. Teknisnya mahasiswa KKN yang masih satu bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) bisa berkolaborasi melakukan kegiatan dalam keahlian bidang yang berbeda.
“Terutama pada masa pandemi Covid-19, ini, kami minta mahasiswa UNY berperan dalam pencegahan dan penurunan Covid-19 di Indonesia,” paparnya.(Baca juga: Wakil Ketua MPR Ingatkan Pemerintah Jangan Anak Tirikan Perguruan Tinggi NU )
Berperannya bisa secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung berperan dalam kegiatan di kampung sadar Covid-19 dalam bentuk penyuluhan, pembuatan banner atau animasi dan video himbauan bagaimana hidup di tengah Covid-19. Mereka juga akan memberikan pendidikan kepada masyarakat agar berperilaku menghindari Covid-19 di dalam kehidupan.
“Pelaksanaan KKN ini selama 6 bulan, sebab dintergrasikan dengan praktik kependidikan. Mulai Juli-Desember 2020. Biasanya hanya 1,5-2 bulan. Pengintergrasian KKN da praktek pendidikan sendiri sebagai realisasi kampus merdeka dan merdeka belajar,” jelasnya.
Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa menambahkan dari 4397 mahasiswa tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Terbanyak ada di DIY 1902 mahasiswa. Diikuti Jawa Tengah 1445 mahasiswa, Jawa Timur 267 mahasiswa, Jawa Barat 160 mahasiswa, Lampung 84 mahasiswa dan Sumatra Selatan 71 mahasiswa.
“KKN ini melibatkan 108 DPL. Untuk pembimbingan dengan model daring,” tambahnya.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT )Abdul Halim Iskandar melepas para mahasiswa tersebut di auditorium UNY, Sabtu (27/6/2020). Pelepasan ditandai secara simbolis dengan penyerahan buku dan masker, kepada empat perwakilan mahasiswa. Dua mahasiswa perwakilan KKN dan dua mahasiswa praktek kependidikan.
Kepala pusat pengelolaan KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UNY Tri Atmanto mengatakan untuk pelaksanaan KKN di masa pandemi Covid-19 UNY mengunakan strategi KKN yang dilakukan di tempat tinggal masing-masing. Sehingga tidak terjadi perpindahan mahasiswa di tempat tinggalnya ke kampus maupun ke lokasi KKN seperti biasanya.
“Jadi kalau mahasiswa itu tinggal di satu desa, maka mereka akan KKN di desa dimana mereka tinggal. Mereka akan difasilitasi perizinan dari UNY, mahasiswa meminta izin kepada pemerintah desa setempat untuk melaksanan KKN di desa mereka masing-masing,” kata Tri soal KKN dan praktik pendidikan tematik Covid-19, Sabtu (27/6/2020).
Selain itu, untuk pelaksanaannya juga secara individual, sebab tidak memungkinkan untuk mengumpulkan mahasiswa dan massa dan untuk pelaksanaannya dengan daring. (Baca juga: Kemendes PDTT Gandeng Perguruan Tinggi Berdayakan Masyarakat Desa )
Untuk itu, LPPM UNY membuat sistem monitoring dan laporan secara daring. Teknisnya mahasiswa KKN yang masih satu bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) bisa berkolaborasi melakukan kegiatan dalam keahlian bidang yang berbeda.
“Terutama pada masa pandemi Covid-19, ini, kami minta mahasiswa UNY berperan dalam pencegahan dan penurunan Covid-19 di Indonesia,” paparnya.(Baca juga: Wakil Ketua MPR Ingatkan Pemerintah Jangan Anak Tirikan Perguruan Tinggi NU )
Berperannya bisa secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung berperan dalam kegiatan di kampung sadar Covid-19 dalam bentuk penyuluhan, pembuatan banner atau animasi dan video himbauan bagaimana hidup di tengah Covid-19. Mereka juga akan memberikan pendidikan kepada masyarakat agar berperilaku menghindari Covid-19 di dalam kehidupan.
“Pelaksanaan KKN ini selama 6 bulan, sebab dintergrasikan dengan praktik kependidikan. Mulai Juli-Desember 2020. Biasanya hanya 1,5-2 bulan. Pengintergrasian KKN da praktek pendidikan sendiri sebagai realisasi kampus merdeka dan merdeka belajar,” jelasnya.
Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa menambahkan dari 4397 mahasiswa tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Terbanyak ada di DIY 1902 mahasiswa. Diikuti Jawa Tengah 1445 mahasiswa, Jawa Timur 267 mahasiswa, Jawa Barat 160 mahasiswa, Lampung 84 mahasiswa dan Sumatra Selatan 71 mahasiswa.
“KKN ini melibatkan 108 DPL. Untuk pembimbingan dengan model daring,” tambahnya.
(msd)
tulis komentar anda