Puluhan Nasabah Bank Sumut Jadi Korban Skimming, Uang Tabungan Rp2,7 Miliar Hilang
Selasa, 05 Juli 2022 - 18:26 WIB
MEDAN - Puluhan nasabah Bank Sumut, menjadi korban skimming hingga kehilangan uang di rekening mereka senilai Rp2,7 miliar. Peristiwa ini pun dibenarkan PT Bank Sumut.
Skimming adalah kejahatan pencurian data nasabah yang biasanya menggunakan penangkap data (data captured) yang dipasang di mesin ATM. Data yang didapat kemudian digunakan untuk pembobolan rekening nasabah.
"Kami jajaran PT Bank Sumut mengakui bahwa itu benar adanya bahwa dana tersebut dicuri oleh pelaku sebagai modus skimming, suatu alat yang dipasang di mesin ATM," ujar Direktur Utara Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan, Selasa (5/7/2022).
Aksi kejahatan skimming itu terungkap setelah melihat bukti rekaman kamera pengintai (CCTV) yang terpaksa di mesin ATM di Supermarket Diamond, Kecamatan Medan Johor.
"Ini terjadi di area publik. Bukan di kantor cabang. Kami sudah membuktikan lewat CCTV dan rekaman CCTV akan kami serahkan ke kepolisian," papar Rahmat.
Dia menyebutkan, kemungkinan besar pelaku skimming bukan berasal dari Indonesia. Sebab, dari rekaman kamera pengawas terlihat pelaku berwajah Rusia dan Timur Tengah.
Dalam aksi itu, pelaku berhasil mencuri uang sebesar Rp2,7 miliar dari 83 nasabah Bank Sumut. Total uang yang hendak dibobol para pelaku sebenarnya Rp4,5 miliar, namun sisanya tak bisa ditarik karena Bank Sumut langsung memblokir transaksi dengan bank luar.
"Itulah yang menyebabkan kami masih bisa mencegah sisanya tidak bisa diambil. Jadi yang bisa kita selamatkan ada Rp1,8 miliar yang ditolak transaksinya," jelasnya.
Dia memastikan, uang nasabah yang hilang di rekening akibat kejahatan itu sudah diganti oleh Bank Sumut. Dia juga meminta nasabah untuk melapor ke Bank Sumut jika saldo rekening mereka tiba-tiba berkurang.
"Seluruh kerugian nasabah sudah kami ganti. Nasabah juga kami sudah hubungi agar mengganti ATM-nya ke cabang terdekat. Uang tabungan sudah masuk tapi tidak bisa ditarik, ganti dulu kartunya," tukasnya.
Skimming adalah kejahatan pencurian data nasabah yang biasanya menggunakan penangkap data (data captured) yang dipasang di mesin ATM. Data yang didapat kemudian digunakan untuk pembobolan rekening nasabah.
"Kami jajaran PT Bank Sumut mengakui bahwa itu benar adanya bahwa dana tersebut dicuri oleh pelaku sebagai modus skimming, suatu alat yang dipasang di mesin ATM," ujar Direktur Utara Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan, Selasa (5/7/2022).
Aksi kejahatan skimming itu terungkap setelah melihat bukti rekaman kamera pengintai (CCTV) yang terpaksa di mesin ATM di Supermarket Diamond, Kecamatan Medan Johor.
"Ini terjadi di area publik. Bukan di kantor cabang. Kami sudah membuktikan lewat CCTV dan rekaman CCTV akan kami serahkan ke kepolisian," papar Rahmat.
Dia menyebutkan, kemungkinan besar pelaku skimming bukan berasal dari Indonesia. Sebab, dari rekaman kamera pengawas terlihat pelaku berwajah Rusia dan Timur Tengah.
Dalam aksi itu, pelaku berhasil mencuri uang sebesar Rp2,7 miliar dari 83 nasabah Bank Sumut. Total uang yang hendak dibobol para pelaku sebenarnya Rp4,5 miliar, namun sisanya tak bisa ditarik karena Bank Sumut langsung memblokir transaksi dengan bank luar.
"Itulah yang menyebabkan kami masih bisa mencegah sisanya tidak bisa diambil. Jadi yang bisa kita selamatkan ada Rp1,8 miliar yang ditolak transaksinya," jelasnya.
Dia memastikan, uang nasabah yang hilang di rekening akibat kejahatan itu sudah diganti oleh Bank Sumut. Dia juga meminta nasabah untuk melapor ke Bank Sumut jika saldo rekening mereka tiba-tiba berkurang.
"Seluruh kerugian nasabah sudah kami ganti. Nasabah juga kami sudah hubungi agar mengganti ATM-nya ke cabang terdekat. Uang tabungan sudah masuk tapi tidak bisa ditarik, ganti dulu kartunya," tukasnya.
(san)
tulis komentar anda