Di Hadapan Dekan dan Akademisi, Menhan Prabowo Tekankan Pentingnya Ketahanan Nasional
Minggu, 03 Juli 2022 - 21:57 WIB
MALANG - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto mengingatkan pentingnya ketahanan nasional di tengah ancaman dunia. Apalagi di tengah pergolakan dinamika dunia, ketahanan nasional suatu bangsa menjadi hal penting bagi Indonesia.
Hal ini disampaikan Menhan Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam sebuah kuliah umum di acara Temu dan Rapat Kerja Nasional 2022, Forum Dekan Ilmu - Ilmu Sosial Perguruan Tinggi Negeri se - Indonesia (FORDEKIIS), pada Minggu (3/7/2022).
Menurut Prabowo, definisi ketahanan nasional menyesuaikan kondisi suatu negara berdasarkan hal yang dihadapinya. Maka ada satu kondisi ideal yang dimiliki oleh suatu negara untuk mengembangkan kekuatannya dalam menghadapi sebuah ketahanan nasional.
"Ketahanan nasional kalau bicara definisinya sangat baku yaitu satu kondisi Ideal yang dimiliki oleh suatu negara atau suatu bangsa, untuk mengembangkan kekuatannya. Sehingga bisa menghadapi berbagai macam ancaman yang datang mengganggu kelangsungan hidup bangsa, baik itu eksternal maupun internal," ucap Prabowo Subianto dalam kuliah umum bertema "Urgensi Ketahanan Nasional dalam Kepemimpinan Nasional, di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB).
Definisi ketahanan nasional baginya merupakan pemikiran yang terintegrasi seluruh bidang yang harus diaplikasikan, demi menghadapi ancaman dan gangguan. Sayang beberapa pihak masih cenderung berpikir dengan cara yang tidak komprehensif dan tidak terintegrasi.
Hal itulah yang mencoba Prabowo galakkan dengan lebih integrasi demi keadilan dan kemakmuran, apalagi sosoknya yang dikenal sebagai tokoh yang selalu memperjuangkan Indonesia adil dan makmur.
"Jadi kalau kita berbicara ketahanan nasional kita harus berbicara kekuatan nasional, kita berbicara kekuatan sebuah negara ini perlu kita ceritakan atau saya garis bawahi terutama di hadapan para cendekiawan," ucap Prabowo Subianto.
"Karena terus terang saja, saya merasakan dan memperhatikan ada suatu kecenderungan terjadi cara berpikir, suatu kekhasan di Indonesia yang tidak komprehensif, tidak integralistik, tidak holistik. Cenderung kita berpandangan sektoral, kita berpandangan di bidang masing-masing, kalau saya sospol saya mau bicara sospol, kalau saya insinyur irigasi bicara irigasi," tambahnya.
Maka hal itu memerlukan suatu persatuan pandangan dari perbedaan latar belakang yang ada demi menjaga ketahanan nasional. Terutama dalam menilai sebuah fenomena yang berbeda.
Hal ini disampaikan Menhan Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam sebuah kuliah umum di acara Temu dan Rapat Kerja Nasional 2022, Forum Dekan Ilmu - Ilmu Sosial Perguruan Tinggi Negeri se - Indonesia (FORDEKIIS), pada Minggu (3/7/2022).
Menurut Prabowo, definisi ketahanan nasional menyesuaikan kondisi suatu negara berdasarkan hal yang dihadapinya. Maka ada satu kondisi ideal yang dimiliki oleh suatu negara untuk mengembangkan kekuatannya dalam menghadapi sebuah ketahanan nasional.
"Ketahanan nasional kalau bicara definisinya sangat baku yaitu satu kondisi Ideal yang dimiliki oleh suatu negara atau suatu bangsa, untuk mengembangkan kekuatannya. Sehingga bisa menghadapi berbagai macam ancaman yang datang mengganggu kelangsungan hidup bangsa, baik itu eksternal maupun internal," ucap Prabowo Subianto dalam kuliah umum bertema "Urgensi Ketahanan Nasional dalam Kepemimpinan Nasional, di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB).
Definisi ketahanan nasional baginya merupakan pemikiran yang terintegrasi seluruh bidang yang harus diaplikasikan, demi menghadapi ancaman dan gangguan. Sayang beberapa pihak masih cenderung berpikir dengan cara yang tidak komprehensif dan tidak terintegrasi.
Baca Juga
Hal itulah yang mencoba Prabowo galakkan dengan lebih integrasi demi keadilan dan kemakmuran, apalagi sosoknya yang dikenal sebagai tokoh yang selalu memperjuangkan Indonesia adil dan makmur.
"Jadi kalau kita berbicara ketahanan nasional kita harus berbicara kekuatan nasional, kita berbicara kekuatan sebuah negara ini perlu kita ceritakan atau saya garis bawahi terutama di hadapan para cendekiawan," ucap Prabowo Subianto.
"Karena terus terang saja, saya merasakan dan memperhatikan ada suatu kecenderungan terjadi cara berpikir, suatu kekhasan di Indonesia yang tidak komprehensif, tidak integralistik, tidak holistik. Cenderung kita berpandangan sektoral, kita berpandangan di bidang masing-masing, kalau saya sospol saya mau bicara sospol, kalau saya insinyur irigasi bicara irigasi," tambahnya.
Maka hal itu memerlukan suatu persatuan pandangan dari perbedaan latar belakang yang ada demi menjaga ketahanan nasional. Terutama dalam menilai sebuah fenomena yang berbeda.
(nic)
tulis komentar anda