Untuk Bisa Pulang, Pasien COVID-19 Wajib Dua Kali Swab
Kamis, 25 Juni 2020 - 03:59 WIB
SURABAYA - Para pasien COVID-19 yang melakukan isolasi di berbagai tempat di Kota Pahlawan baru diperbolehkan pulang ketika sudah dua kali menjalani tes swab dengan hasil negatif. Kebijakan itu diberlakukan untuk mengurangi dampak transmisi penyebaran lokal di Kota Pahlawan.
(Baca juga: Khofifah Sebut Tracing COVID-19 di Surabaya Terendah di Jatim )
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, sebetulnya kalau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya melakukan satu kali swab pada pasien yang sebelumnya dinyatakan confirm COVID-19 dengan hasil negatif, saat ini sudah banyak sekali yang sembuh. Namun, ia khawatir jika pasien yang sebelumnya confirm dilakukan sekali swab dengan hasil negatif itu kemudian bisa saja kembali positif.
"Itu risiko sekali, karena kita punya pengalaman yang sudah-sudah pasien COVID-19 swab sekali hasilnya negatif itu kemudian jadi positif," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (24/6/2020).
(Baca juga: 8 Pemandu Lagu Seksi Dicokok Satpol PP Lamongan Saat Temani Tamu )
Ia melanjutkan, pihaknya sedang menyiapkan pola dan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) agar pasien COVID-19 bisa dilakukan satu kali swab sebelum dipulangkan dari isolasi. Di samping ia juga harus memikirkan bagaimana menghindari dampak risiko yang ditimbulkan.
"Nanti yang (pasien COVID-19) satu kali negatif swab kita kumpulin kita pisah. Mungkin kalau di Hotel Asrama Haji kita bisa pakai pola-pola itu, mungkin satu kali (swab) begitu bisa," jelasnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan, sekitar 190 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji, hasil pemeriksaan swab pertama telah dinyatakan negatif. Namun, ia mengaku khawatir jika pasien tersebut hanya dilakukan sekali swab sebelum dipulangkan dari isolasi.
"Kalau cuma satu kali (swab) sudah banyak kita yang sembuh. Cuma saya nggak berani, saya masih diskusi, katanya juknisnya dalam proses," ungkapnya.
(Baca juga: Memilukan, Perawat Hamil 8 Bulan Meninggal Akibat COVID-19 )
Sebab, Presiden UCLG Aspac ini pun berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Saat itu ada pasien yang dinyatakan confirm COVID-19 berdasarkan hasil swab yang kemudian menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji.
Nah, setelah menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji, hasil swab kedua pasien itu dinyatakan negatif, namun swab selanjutnya dia positif. "Karena kita tidak tahu kan, memang ada yang swab negatif, tapi ada juga yang kembali positif," tegasnya.
(Baca juga: Khofifah Sebut Tracing COVID-19 di Surabaya Terendah di Jatim )
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, sebetulnya kalau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya melakukan satu kali swab pada pasien yang sebelumnya dinyatakan confirm COVID-19 dengan hasil negatif, saat ini sudah banyak sekali yang sembuh. Namun, ia khawatir jika pasien yang sebelumnya confirm dilakukan sekali swab dengan hasil negatif itu kemudian bisa saja kembali positif.
"Itu risiko sekali, karena kita punya pengalaman yang sudah-sudah pasien COVID-19 swab sekali hasilnya negatif itu kemudian jadi positif," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (24/6/2020).
(Baca juga: 8 Pemandu Lagu Seksi Dicokok Satpol PP Lamongan Saat Temani Tamu )
Ia melanjutkan, pihaknya sedang menyiapkan pola dan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) agar pasien COVID-19 bisa dilakukan satu kali swab sebelum dipulangkan dari isolasi. Di samping ia juga harus memikirkan bagaimana menghindari dampak risiko yang ditimbulkan.
"Nanti yang (pasien COVID-19) satu kali negatif swab kita kumpulin kita pisah. Mungkin kalau di Hotel Asrama Haji kita bisa pakai pola-pola itu, mungkin satu kali (swab) begitu bisa," jelasnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan, sekitar 190 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji, hasil pemeriksaan swab pertama telah dinyatakan negatif. Namun, ia mengaku khawatir jika pasien tersebut hanya dilakukan sekali swab sebelum dipulangkan dari isolasi.
"Kalau cuma satu kali (swab) sudah banyak kita yang sembuh. Cuma saya nggak berani, saya masih diskusi, katanya juknisnya dalam proses," ungkapnya.
(Baca juga: Memilukan, Perawat Hamil 8 Bulan Meninggal Akibat COVID-19 )
Sebab, Presiden UCLG Aspac ini pun berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Saat itu ada pasien yang dinyatakan confirm COVID-19 berdasarkan hasil swab yang kemudian menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji.
Nah, setelah menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji, hasil swab kedua pasien itu dinyatakan negatif, namun swab selanjutnya dia positif. "Karena kita tidak tahu kan, memang ada yang swab negatif, tapi ada juga yang kembali positif," tegasnya.
(eyt)
tulis komentar anda