Pasien Positif Covid-19 di Jatim Bertambah 78 Kasus, 16 dari Klaster Temboro
Minggu, 26 April 2020 - 09:09 WIB
Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur bertambah 78 dan kini menjadi 768 kasus pada Sabtu 25 April 2020 malam. Dari total sebaran kasus positif tersebut yang paling menonjol adalah karena adanya 16 kasus positif Covid-19 baru yang berasal dari Kabupaten Magetan. Dimana, ke 16 kasus tersebut merupakan klaster Temboro.
"Untuk kasus sebaran kasus positif Covid-19 selain Magetan yang terbanyak antara lain, 41 kasus dari Kota Surabaya, 7 kasus dari Kabupaten Sidoarjo, dan 4 kasus dari Kabupaten Malang," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim), Heru Tjahjono saat konferensi pers mengenai update data kasus Covid-19 di wilayah Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 25 April 2020 malam.
Untuk orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 18.136 kasus, dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 2.578 kasus. Sementara untuk jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim yang dinyatakan konversi negatif atau sembuh bertambah 5 orang dari Kota Surabaya. Sehingga menjadi 138 orang, atau setara 17,97 persen.
Untuk pasien positif Covid-19 yang meninggal bertambah 1. Sehingga menjadi 86 orang. Dengan rincian 1 orang dari Sidoarjo, 2 orang dari Malang, 2 orang dari Gresik, 2 orang dari Lamongan, dan 4 orang dari Kota Surabaya. "Terkait klaster Temboro Magetan, untuk santri dari Malaysia yang hasil rapid testnya negatif akan dipulangkan ke Malaysia," katanya.
Rencananya mereka akan dipulangkan pada Senin 27 April 2020 malam, dengan menggunakan pesawat Malaysia Airlines. Jumlah total sesuai nama dan passport yang ada sementara sebanyak 154 orang. Dimana, sebelumnya juga telah dilakukan koordinasi dengan Wakil Dubes Malaysia dan Bupati Magetan.
"Untuk antisipasi, Senin (27 April 2020) pagi santri-santri yang akan pulang ke Malaysia akan dilakukan rapid test lagi, sebelum berangkat ke bandara Juanda," imbuh Heru.
Dalam keberangkatannya ke Bandara Juanda, Pemprov Jatim juga memfasilitasi dengan bus. Ada sekitar 10 bus yang disediakan, dan setiap bus yang sheetnya berjumlah 30-40 sheet hanya akan diisi 15 orang.
"Kami akan memfasilitasi semuanya, mulai busnya. Kemudian buka puasanya selama di bandara, dan di dalam pesawat Malaysia Air Line akan ditangani oleh Kementerian Kesehatan Malaysia. Tentunya, kita akan memastikan semua protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat," tegas Heru.
Pada kesempatan yang sama, Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuhadi yang juga merupakan Ketua Rumpun Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim menyampaikan, distribusi reagen PCR Kit per Jumat (24/4/2020) sudah mencapai 2.324. Dengan rincian distribusi, sebanyak 37 persen ke Institute of Tropical Disease (ITD) Unair, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya sebanyak 32 persen, dan 31 persennya ke RSUD Dr. Soetomo. "Dengan telah di distribusikannya PCR kit ini, diharapkan proses diagnostik Covid-19 di Jatim bisa kita lakukan lebih cepat," katanya.
"Untuk kasus sebaran kasus positif Covid-19 selain Magetan yang terbanyak antara lain, 41 kasus dari Kota Surabaya, 7 kasus dari Kabupaten Sidoarjo, dan 4 kasus dari Kabupaten Malang," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim), Heru Tjahjono saat konferensi pers mengenai update data kasus Covid-19 di wilayah Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 25 April 2020 malam.
Untuk orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 18.136 kasus, dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 2.578 kasus. Sementara untuk jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim yang dinyatakan konversi negatif atau sembuh bertambah 5 orang dari Kota Surabaya. Sehingga menjadi 138 orang, atau setara 17,97 persen.
Untuk pasien positif Covid-19 yang meninggal bertambah 1. Sehingga menjadi 86 orang. Dengan rincian 1 orang dari Sidoarjo, 2 orang dari Malang, 2 orang dari Gresik, 2 orang dari Lamongan, dan 4 orang dari Kota Surabaya. "Terkait klaster Temboro Magetan, untuk santri dari Malaysia yang hasil rapid testnya negatif akan dipulangkan ke Malaysia," katanya.
Rencananya mereka akan dipulangkan pada Senin 27 April 2020 malam, dengan menggunakan pesawat Malaysia Airlines. Jumlah total sesuai nama dan passport yang ada sementara sebanyak 154 orang. Dimana, sebelumnya juga telah dilakukan koordinasi dengan Wakil Dubes Malaysia dan Bupati Magetan.
"Untuk antisipasi, Senin (27 April 2020) pagi santri-santri yang akan pulang ke Malaysia akan dilakukan rapid test lagi, sebelum berangkat ke bandara Juanda," imbuh Heru.
Dalam keberangkatannya ke Bandara Juanda, Pemprov Jatim juga memfasilitasi dengan bus. Ada sekitar 10 bus yang disediakan, dan setiap bus yang sheetnya berjumlah 30-40 sheet hanya akan diisi 15 orang.
"Kami akan memfasilitasi semuanya, mulai busnya. Kemudian buka puasanya selama di bandara, dan di dalam pesawat Malaysia Air Line akan ditangani oleh Kementerian Kesehatan Malaysia. Tentunya, kita akan memastikan semua protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat," tegas Heru.
Pada kesempatan yang sama, Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuhadi yang juga merupakan Ketua Rumpun Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim menyampaikan, distribusi reagen PCR Kit per Jumat (24/4/2020) sudah mencapai 2.324. Dengan rincian distribusi, sebanyak 37 persen ke Institute of Tropical Disease (ITD) Unair, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya sebanyak 32 persen, dan 31 persennya ke RSUD Dr. Soetomo. "Dengan telah di distribusikannya PCR kit ini, diharapkan proses diagnostik Covid-19 di Jatim bisa kita lakukan lebih cepat," katanya.
(mhd)
tulis komentar anda